Pemprov Bali Imbau Warga Bikin Wong Wongan, Harga Bungkak Melambung Jadi Rp 20 Ribu Per Buah

Imbauan menghaturkan banten pejati dilengkapi bungkak nyuh gading atau bungkak gadang membuat harga bungkak melambung tinggi di pasaran

Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Umat Hindu Bali bersembahyang di Pura Agung Jagatnatha, Denpasar, Bali, Rabu (19/2/2020). Pemprov Bali Imbau Warga Bikin Wong Wongan, Harga Bungkak Melambung Jadi Rp 20 Ribu Per Buah 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Imbauan Dinas Pemajuan Masyarakat Adat Provinsi Bali untuk menghaturkan banten pejati dilengkapi bungkak nyuh gading atau bungkak gadang membuat harga bungkak melambung tinggi di pasaran.

Harga bungkak yang biasanya hanya Rp 5.000 per buah, kini harganya Rp 20 ribu per buah.

Kamis (2/4/2020) sore, masyarakat yang ingin membeli bungkak tidak lagi kebagian di pasaran. 

"Di semua pasar tidak ada lagi. Habis. Harganya juga sekarang mahal di pasaran, dari Rp 5 ribu sekarang jadi Rp 20 ribu," kata salah satu warga Denpasar, Gusde kepada Tribun Bali.

Sejak adanya surat edaran dari Dinas Pemajuan Masyarakat Adat Provinsi Bali nomor 472/1640/PPDA/DPMA tentang upacara nunas ica, masyarakat berbondong-bondong memburu bungkak di pasaran.

Salah satu poin pada surat edaran itu mengimbau agar pada tanggal 2 April 2020 ini masyarakat menghaturkan pejati disertai bungkak gading atau bungkak gadang.

Masyarakat juga diminta membuat banten wong wongan untuk memohon keselamatan kepada sang pencipta.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved