Cegah Penyebaran Covid-19, BBPOM di Denpasar Donasikan 10 Liter Handsoap ke Sekolah

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Kadek Rika Riyanti

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Di tengah mewabahnya Corona Virus Disease (Covid-19) di Indonesia, organisasi, lembaga, hingga masyarakat, bekerjasama mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Denpasar bekerja sama dengan Pramuka Peduli Bali, menyumbangkan sebanyak 10 liter hand soap ke SMKN 3 Denpasar dalam rangka menekan penyebaran Covid-19 di Bali, Selasa (7/4/2020).

Putu Ekayani selaku Pamong SAKA POM (Satuan Karya Pengawasan Obat dan Makanan) Provinsi Bali yang juga sekaligus Agent of change BBPOM di Denpasar, menyampaikan BPOM siap berjuang bersama masyarakat dan team relawan dalam penanggulangan Covid-19 di Bali.

Pihaknya dengan Pramuka Peduli Bali berdonasi berupa pembagian hand sanitizer dan hand soap serta penyemprotan disinfektan, menyasar desa maupun sekolah yang memang membutuhkan bantuan.

• Bali Belum Terapkan PSBB, Tapi Ojol Sudah Ambil Ancang-Ancang

• Dirjen Layanan Kesehatan Kemenkes: Puskesmas Ikut Sediakan Layanan Pemeriksaan COVID-19

• RS Unud Dalam Waktu Dekat Sudah Bisa Lakukan Swab dengan PCR

“Kepala BBPOM di Denpasar, Ni GAN Suarningsih, kemarin sudah menyerahkan sumbangan berupa bantuan hand sanitizer dan hand soap berkolaborasi dengan UMKM di Bali kepada Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali,” ungkap Putu Ekayani, ketika dimintai keterangan oleh Tribun Bali, Selasa (7/4/2020).

Dirinya menambahkan, Ibu Kepala BBPOM juga rencananya besok (8/4/2020) akan turun langsung ke lapangan untuk berbagi terhadap sesama yang memerlukan.

Donasi ke sekolah hari ini merupakan kegiatan pertama, di mana sebelumnya BBPOM telah membagikan masker kepada pedagang keliling di sekitaran wilayah Renon.

“Rencana selanjutnya, kami sudah mengalokasikan anggaran untuk pembuatan Alat Pelindung Diri (APD) dan itu sedang disiapkan,” jelas Ekayani.

Pihaknya berharap pandemi ini segera berlalu karena cukup berdampak kepada seluruh sektor yang ada.

“Lebih cepat berlalu lebih baik, karena dampak Covid-19 ini pada perekonomian di Bali juga menurun, UMKM juga jadinya tidak bisa meningkatkan daya saingnya,” tandasnya.(*)