Corona di Bali
Kadis Pariwisata Bali: Tamu Hotel Sepi dan Guide Banyak Menganggur, Semoga Mei Nanti Pulih Kembali
Wabah virus Corona atau Covid-19 menyebabkan berbagai sektor perekonomian di Bali menjadi lesu.
TRIBUN-BALI.COM - Wabah virus Corona atau Covid-19 menyebabkan berbagai sektor perekonomian di Bali menjadi lesu.
Salah satunya yang paling terdampak adalah industri pariwisata.
Melansir laporan Tribunnews yang dikutip via Antara menyebutkan, di Bali saat ini banyak kamar hotel yang kosong.
"Situasi saat ini, selain karena pandemi global juga ada ketentuan pembatasan kunjungan baik yang transit maupun yang datang ke wilayah Indonesia itu kan dibatasi," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Putu Astawa, Sabtu (4/4/2020).
"Tentu akhirnya hotel mulai sepi tidak ada tamu, dan berdampak pada guide-guide ( pramuwisata) kita sehingga tidak punya pekerjaan," lanjutnya.
Ia menjelaskan bahwa saat ini tamu yang datang ke Bali perharinya hanya 500 orang.
Apabila dibandingkan dengan di waktu normal kunjungan, jumlah tamu mencapai 10.500-11.000 orang perhari.
Kata dia, kunjungan ini masih didominasi dari negara Australia.
"Jadi memang tidak ada tamu, kecuali tamu-tamu yang sudah terlanjur di sini atau beberapa tamu yang sudah memiliki keluarga yang masih tinggal di sini," kata Putu.
"Hal yang terpenting sekarang menyangkut masalah jiwa manusia untuk tidak terpapar," lanjutnya.
Pihaknya berharap kondisi ini berlangsung sementara.
"Semoga Mei kondisi sudah pulih kembali, jadi tinggal pemulihannya saja, harapan saya yang mendesak satu agar tidak terjadi penularan lagi. Sehingga bisa melandai dan sembuh semua," jelas Putu.
Ia juga berharap adanya bantuan pada orang-orang yang berada di bawah garis kemiskinan di Bali.
"Semoga bisa dibantu untuk mempertahankan daya beli mereka agar membantu keluarganya lagi," jelas Putu.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik Bali, Adi Nugroho mencatat kedatangan wisatawan mancanegara langsung ke Bali pada Februari 2020 sebanyak 363.937 kunjungan dan terjadi penurunan hingga minus 31,19 persen apabila dibandingkan dengan Januari 2020.