Corona di Bali
Harga Jeruk Tembus Hingga Rp.10 Ribu Per Kilo di Tingkat Petani
Seorang petani jeruk bernama Pande Gede Wistawa mengatakan lonjakan harga jeruk masih ada kaitannya dengan pandemi Covid-19 yang kini merebak
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Walau demikian tidak seluruh pohon jeruk mampu berproduksi pada panen kedua ini.
“Kurang lebih ada 65 hingga 70 persen pohon jeruk yang tidak berbuah. Karena panen kali ini merupakan sisa dari panen raya. Sedangkan pada panen raya tahun lalu, pohon jeruk tidak mampu berproduksi karena pengaruh musim kemarau panjang,” tutur pria yang memiliki lebih dari 2 ribu pohon jeruk ini.
Menurut Pande, lonjakan harga jeruk masih bisa meningkat mengingat permintaan yang tinggi ditengah pandemi ini.
Ia berkata, untuk saat ini permintaan jeruk lebih banyak datang dari sejumlah kota besar di wilayah Jawa, hingga supermarket.
“Kalau di Bali tidak ada permintaan dari hotel, namun justru kebanyakan dari pasar tradisional. Namun karena jam operasional yang terbatas, pengiriman jeruk pun tidak terlalu banyak,” tandasnya. (*)