Ini Deretan Usaha yang Tumbuh Saat Pandemi Corona di Bali

Harganya berkisar ratusan ribu, tergantung luas lokasi. Informasi tentang jasa ini dengan mudah didapatkan mulai dari website dan sosial media

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: I Putu Darmendra
TRIBUN BALI
Warga membeli masker di sebuah lapak dadakan di Jalan Hayam Wuruk, Denpasar, Jumat (10/4/2020). 

TRIBUNBALI.COM - Sejumlah bisnis berkembang di tengah mewabahnya Covid-19 di Indonesia khususnya di Bali. Konsep usahanya tidak jauh-jauh dari kebutuhan masyarakat untuk pencegahan penyebaran virus corona.

Satu di antaranya adalah penjualan masker kain dadakan. Penjual masker kain berjualan di berbagai tempat seperti pasar, parkiran, hingga lapangan. Ada juga yang jualan di pinggir jalan dengan menjajakan masker di mobil pikap.

Lapak masker kain dadakan dijumpai di Jalan Hayam Wuruk di depan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sudah tak beroperasi. Lapak dadakan ini diserbu warga sampai ojek online. Di belakang pikap dipasang spanduk bertuliskan "Obral Masker Harga Grosir Murah Meriah Rp.5000/pcs".

Selain penjual masker kain, penjual hand sanitizer juga menjamur. Kebutuhan masker dengan cairan penyanitasi tangan ini kini jadi sepaket. Gek Atu, satu di antara penjual itu. Ia mengaku sampai kewalahan sehingga pembeli harus memesan terlebih dahulu. "Hand sanitizer yang 60 ml, harga jual Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu," ujarnya, Jumat (10/4/2020).

Ia berjualan hand sanitizer dan masker awalnya untuk memudahkan keluarga dan sahabatnya yang membutuhkan. Namun saat ia mengunggah foto di sosial media, banyak yang berminat memesan.

Selain penjual masker dan hand sanitizer, jasa semprot disinfektan di Bali juga mulai ramai setelah merebaknya pandemi Covid-19. Para penyedia jasa ini umumnya menyediakan layanan untuk berbagai cakupan. Mulai dari skala rumah tangga hingga tempat usaha dan perkantoran.

Harganya berkisar di angka ratusan ribu, tergantung luas lokasi. Informasi tentang jasa ini dengan mudah didapatkan mulai dari website, sosial media dan marketplace.

Selain usaha-usaha tersebut usaha yang saat ini sedang berkembang adalah berjualan kuliner. Usaha ini memang terkesan lumrah. Namun saat ini muncul berbagai kuliner yang kreatif.

Ini dilakukan agar usaha kuliner memiliki ciri khas. Seperti iklan bandeng presto yang dijual oleh seorang warga Denpasar, Iwan. Ikan bandeng yang akan dijual pun kualitas super, mulai dari kegurihannya hingga ukuran ikan. Alhasil, usaha tersebut banjir pesanan yang berasal dari keluarga, tetangga, kerabat dan pelanggan baru.

"Ya harga murah saja, ada yang kecil mulai dari Rp 25 ribu, berikutnya ada Rp 35 ribu juga. Kami juga siap antar untuk jumlah pesanan terentu," kata Iwan.

Kemudian usaha jasa kurir. Di tengah keterbatasan aktivitas ke luar rumah dikarenakan menerapkan social distancing, masyarakat cenderung akan memanfaatkan jasa kurir untuk mengirim barang.

Jasa kurir ini mulai banyak disediakan berbagai usaha, contohnya depo pengisian air minum isi ulang. Di Denpasar, peluang usaha ini tiada putusnya, bahkan relatif meningkat.

Seorang pengelola depo air minum di Kota Denpasar yang hanya mau menyebut namanya Putu mengaku sejak imbauan di rumah aja, omzetnya meroket sampai ia kewalahan. "Ya lumayan meningkat, sejak ada Corona," ujar dia.

Lantaran mengirim dengan motor, ia mengaku dapat mengambil langganan di lingkup perumahan. Untuk efesiensi pengiriman, ia juga menyediakan produk lain berupa gas 3 kilogram.

Untuk memaksimalkan pengiriman, pengisian air dibantu oleh istrinya. "Harga ngambil sendiri sama saja dengan harga kalau gas dikirim, Rp 20 ribu. Untuk air isi ulang Rp 5.000," ungkapnya.

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved