Corona di Indonesia
Sektor Pariwisata Diprediksi Baru Pulih 10 Bulan Pasca Pandemi Virus Corona, Ini Kata Wishnutama
Sekretaris Jenderal UNWTO Zurab Pololikashvili mengatakan pariwisata adalah salah satu yang paling terpukul dari semua sektor ekonomi.
Saat ini, Indonesia tengah berada dalam tahap tanggap darurat.
Wishnutama menjelaskan, pada tahapan ini, pemerintah, termasuk Kemenparekraf berfokus membantu tenaga medis dengan cara kerjasama hotel, dan industri transportasi.
Selain itu, Wishnutama juga mengatakan, Kemenparekraf telah mendirikan tim krisis atau satgas kepariwisataaan yang tujuannya mengumpulkan data para pelaku parekraf terdampak virus corona.
"Tim Krisis atau satgas ini kita inisiasikan salah satunya untuk mengumpulkan data. Lalu satgas ini berguna untuk mendapatkan informasi komprehensif dari para pelaku parekraf. Ini kan data akurat," ujarnya.
Data yang terkumpul Tim Krisis ini nantinya akan diserahkan kepada Kementerian atau Lembaga terkait, sehingga bisa dikaji tindak lanjut penanggulangannya.
Wishnutama meyakini, pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia setelah wabah berakhir dapat jauh lebih baik dari sebelumnya.
"Jika saya pelajari dari negara-negara yang berhasil meminimalisir Covid-19, masyarakatnya benar-benar kompak bersatu menghadapi pandemi," kata Wishnutama.
"Jika kita dengan semangat positif terhadap parekraf ke depannya justru saya amat meyakini pada saat pandemi berakhir parekraf kita bisa jauh lebih baik," jelasnya.
Selain itu, ia juga menyebut tentang psikologi wisatawan yang ingin cepat pergi berlibur. Hal ini menurutnya perlu dipelajari Kemenparekraf.
"Wisatawan yang saat ini hanya di rumah saja justru malah ingin cepat-cepat keluar, tapi ada yang bilang juga psikologisnya mikir dulu untuk keluar," kata Wishnutama.
"Jadi ada berbagai macam pandangan yang berbeda, tapi kita berharap psikologis yang ingin cepat keluar," tambahnya.
Optimisme PHRI dan ASITA hadapi pandemi
Sementara itu, dari asosiasi sektor pariwisata yaitu Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Association of The Indonesia Tours and Travel Agencies (ASITA) mengaku optimis dapat menghadapi pandemi virus corona bersama.
Menurut Ketua PHRI Hariyadi Sukamdani dan Ketua ASITA Rusmiati, dari segi pegawai atau karyawan, keduanya sepakat tidak akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dalam hal ini.
"Bisa kami sampaikan, tidak ada PHK, karena kalau PHK itu berarti perusahaan harus membayar uang pesangon, itu mereka tidak mungkin banget. Jadi yang terjadi sekarang ini mereka saja sulit menggaji karyawannya," kata Hariyadi dalam diskusi online, Selasa (7/4/2020).