Diduga Karena Sakit Asam Urat Tak Kunjung Sembuh, Pria Paruh Baya Ini Gantung Diri

Diduga karena mengalami sakit asam urat yang tak kunjung sembuh, pria paruh baya yang berinisial IWA (68) nekad mengakhiri hidupnya

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Istimewa
Kondisi korban saat ditemukan di rumahnya. 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Diduga karena mengalami sakit asam urat yang tak kunjung sembuh,  pria paruh baya yang berinisial IWA (68) nekad mengakhiri hidupnya.

Korban gantung diri diduga karena tak kuat menahan sakitnya yang sudah berlangsung lama.

Ditambah lagi, tidak ada yang merawat, dan korban hanya hidup seorang diri.

Kasatlantas Polres Jembrana, AKP Yogie Pramagita mengatakan, korban ditemukan meninggal dunia di Kecamatan Negara, Jembrana, Bali, Senin (13/4/2020).

716 Karyawan di Tabanan Dirumahkan, Berpotensi Terus Bertambah 

15 Calon ABK Lolos Pemeriksaan di Gilimanuk, Diamankan di Pelabuhan Benoa dan Langsung Dikarantina

Takut Terinfeksi Corona, Kenali 8 Gejala Covid-19 Yang Patut Dicurigai

Korban awalnya ditemukan meninggal oleh tetangganya yang berinisial FM (44).

Kepada penyidik, FM yang dijadikan saksi dalam kasus gantung diri ini mengaku bahwa ia sekira pukul 08.30 Wita datang ke rumah korban.

Ia datang karena diminta oleh anak korban yang tinggal di Norwegia untuk mengecek kondisi korban.

Anak korban meminta seorang rekannya di Denpasar, dan rekannya menelepon saksi.

"Saat tiba di rumah menurut saksi. Saksi melihat Korban sudah setengah terbaring di kursi dengan tali terlilit di leher, dan dikaitkan ke lubang fentilasi di atas pintu depan rumah," ucap Yogie dalam siaran persnya.

Yogie berkata, saksi yang mendapati korban dalam kondisi sudah tidak bernyawa lagi memanggil warga sekitar kemudian melapor ke pihak kepolisian.

Kemudian, petugas Polisi menghubungi anak korban.

Dan atas kejadian ini, anak korban yang dikonfirmasi melalui videocall WhatsApp mengaku ikhlas dengan kondisi orangtuanya.

"Dugaan korban bunuh diri karena frustasi atas sakit asam urat parah dan tinggal sendiri di rumah. Hasil rekam medis tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban," jelasnya. (*)

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved