Anak Mulai Cemas Saat di Rumah ? Ini 4 Tips Mengatasi Kecemasan Anak Selama Karantina
Pandemi virus corona rupanya bisa memiliki efek jangka panjang pada anak. Rahil Briggs, Psy.D., menyebutkan metafora dandelion dan anggrek.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sebagian besar sekolah di Indonesia di liburkan karena pandemi Covid-19 atau Virus Corona.
Anak-anak pun diimbau untuk belajar dirumah dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya.
Selama di rumah mereka juga diimbau untuk tidak bermain di luar rumah.
Hal itu dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19.
• WIKI BALI - Arti dan Makna Lambang Desa Sumerta Kelod Denpasar Timur
• Ditengah Pandemi Covid-19, 8 PSK Ini Tetap Mangkal di Jalan Bung Tomo Denpasar
• Diiolasi di Rumah Dinas Bupati Banyuwangi, Pasien 03 Positif Corona Terus Membaik
Pandemi virus corona rupanya bisa memiliki efek jangka panjang pada anak. Rahil Briggs, Psy.D., menyebutkan metafora dandelion dan anggrek.
Ini adalah teori yang dikembangkan oleh Dr. Thomas Boyce, M.D., seorang dokter anak dan peneliti, dan menyatakan bahwa sebagian besar anak-anak adalah tanaman liar berbunga, cukup ulet, dan mampu mengatasi stres ketika datang.
Tapi, Dr. Boyce memperkirakan sekitar 20 persen anak-anak adalah bunga anggrek.
Saat ia menggambarkannya di “Fresh Air” NPR pada tahun 2019, anak yang digolongkan sebagai bunga anggrek adalah anak yang menunjukkan sensitivitas dan kerentanan besar terhadap lingkungan yang buruk dan baik.
“Mereka mungkin lebih sensitif karena kombinasi alasan biologis dan lingkungan,” kata Boyce.
Jika kamu memiliki anak dengan jenis bunga anggrek, dan dia sekarang mungkin "berjuang" lebih dari anak lainnya, dengan semua perubahan yang terjadi pada pandemi ini pada kehidupannya.
Penelitian Dr. Boyce menunjukkan bahwa anak jenis bunga anggrek berkembang dengan rutinitas rutin, yakni, rutinitas yang harus diatur kembali secara signifikan dalam satu atau dua bulan terakhir.
Untuk itu perlu penanganan khusus bagi anak jenis bunga anggrek ini, walaupun cara ini sebenarnya bisa saja diterapkan pada semua anak dalam menghadpi masa pandemi ini.
1. Mengakui perubahan
Mengakui adanya perubahan baru-baru ini dalam kehidupan anak-anak dapat terasa sangat pas, kata Becky Kennedy, Ph.D., seorang psikolog klinis di New York City.
"Bersama anak-anak buatlah daftar hal-hal yang telah berubah dan hal-hal yang tetap sama," kata Dr. Kennedy.