Menutup Keran Air dengan Tangan hingga Lewatkan Sela Jari, Ini 7 Kesalahan Saat Mencuci Tangan
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Moewardi Surakarta, Dr. dr. Prasetyadi Mawardi, Sp.KK (K), dr. Pras menjelaskan beberapa kesalahan umum
TRIBUN-BALI.COM - Hingga kini pandemi Virus Corona sudah menginfeksi lebih dari 1,9 juta orang di seluruh dunia.
Virus COVID-19 ini diketahui sangat cepat menular dari orang ke orang.
Untuk pencegahan yang disarankan yakni dengan mencuci tangan yang benar.
Mencuci tangan menjadi kunci menghindari penularan virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China akhir tahun 2019 lalu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan mencuci tangan menggunakan air bersih yang mengalir dan sabun sudah cukup efektif untuk mencegah penularan COVID-19.
• 6 Tanda Cintamu Bertepuk Sebelah Tangan, Bagaimana Cara Move On dari Si Dia?
• Ramalan Shio 16 April 2020, Shio Macan Hindari Menyalahkan, Shio Kambing Simpan Uang dengan Baik
• WIKI BALI - Visi dan Misi 4 Desa di Sumerta Denpasar
Namun sudahkah Anda melakukannya dengan benar
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Moewardi Surakarta, Dr. dr. Prasetyadi Mawardi, Sp.KK (K), memandang banyak dari kita mungkin merasa sudah mencuci tangan dengan tepat.
Padahal, jika dievaluasi atau dilihat lagi dengan seksama, proses mencuci tangan yang dilakukan tersebut belum sempurna sehingga tetap membuka risiko tubuh terserang kuman.
dr. Pras menjelaskan beberapa kesalahan umum yang banyak dilakukan saat mencuci tangan, di antaranya yakni:
• THR untuk ASN Akan Cair Paling Cepat 10 Hari Sebelum Idul Fitri
• Setelah Listrik Gratis 450 VA dan 900 VA Subsidi, Kementerian Pertimbangkan Diskon Listrik 1.300 VA
• Jangan Keseringan Mengonsumsi 5 Jenis Makanan Ini, Bikin Cepat Tua dan Keriput!
1. Terlalu sebentar
Berapa Banyak Waktu yang Anda Habiskan untuk Mencuci Tangan? Ini Jawabannya (ilustrasi)
Dia menegaskan proses mencuci tangan yang benar sebaiknya dilakukan tidak tergesa-gesa.
Menurut dia, proses mencuci tangan dengan air yang mengalir dan sabun sebaiknya dilakukan minimal selama 20 detik.
Durasi itu penting diperhatikan karena sabun membutuhkan waktu untuk mengangkat kuman-kuman di tangan untuk dibuang bersama aliran air.
Selain itu, mencuci tangan selama 20 detik juga diperlukan agar sabun bisa mengingat molekul air dan minyak secara bersamaan dengan maksimal.
• Meski Badannya Langsing Dan Terawat, Nia Ramadhani Disebut Mirip Ban Kempes Oleh Ardie Bakrie
• Kabar Baik, 4 Pejabat Dinyatakan Negatif Covid-19 dan Sudah Dibolehkan Pulang
• Pemkot Denpasar Ditelepon Hotel yang Siap Jadi Tempat Karantina PMI
2. Melewatan sela-sela jari
Dia berharap dengan adanya Pandemi Covid-19 ini, masyarakat juga bisa belajar cara mencuci tangan dengan baik dan benar. Menurut dia, sebelumnya, banyak ditemui masyarakat yang masih mencuci tangan hanya mengusap dan memberi sabun di area telapak tangan.
“Padahal kuman masih ada di sela-sela jari dan di balik kuku. Jadi bagian ini jangan sampai terlewat,” kata dr. Pras saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (15/4/2020).
3. Tidak mengeringkan tangan dengan maksimal
dr. Pras menyampaikan, banyak dari kita sudah mencuci tangan dengan air yang mengalir dan sabun, tapi kurang tepat dalam pengeringannya.
Beberapa orang masih terlihat hanya mengibaskan tangan untuk menghilangkan air. Dia menganjurkan, proses pengeringan tangan setelah mencuci tangan sebaiknya menggunakan kertas tisu.
• Bicara Ke Raffi Ahmad, Denny Cagur Sebut Gaji Tukang Kebunnya Lebih Besar dari Karyawan Televisi
• Menghilangkan Kebosanan dengan Nonton Drama Korea Once Again, Apa Yang Membuatnya Semenarik Itu?
dr. Pras tak menganjurkan penggunaan sapu tangan atau handuk untuk mengeringkan tangan, apalagi yang dimanfaatkan oleh banyak orang.
Sapu tangan atau handuk yang digunakan berulang kali dan bergantian malah bisa menjadi media penyaluran kuman penyebab penyakit.
4. Menutup keran air dengan tangan
dr. Pras mengingatkan, jangan menutup keran air manual dengan tangan setelah mencuci tangan.
Pasalnya, keran air tersebut bisa saja sudah terkontaminasi kuman saat kita menyentuhnya di awal.
Dengan begitu, lebih baik tutup keran dengan tisu yang baru digunakan untuk mengeringkan tangan.
5. Menyentuh wadah sabun yang juga digunakan orang lain Jika sedang pergi ke tempat umum
dr. Pras menganjurkan siapa saja untuk bisa membawa sabun sendiri.
Hal ini penting untuk mengantisipasi penggunaan sabun di wadah sabun isi ulang yang mungkin bisa disentuh juga oleh orang lain.
Dia menjelaskan, tombol di wadah sabun bisa jadi media penularan kuman penyebab penyakit dari orang lain ke tubuh kita, maupun sebaliknya.
6. Hanya setelah menggunakan kamar mandi
dr. Pras menyampaikan, saat terjadi pandemi COVID-19 seperti sekarang ini, aktivitas mencuci tangan alangkah baiknya tidak hanya dilakukan setelah dari kamar kecil.
Dia menganjurkan, siapa saja untuk rajin mencuci tangan, terutama setelah melakukan aktivitas yang berpotensi membawa kuman.
Sebagai contoh, pergi ke ATM, membeli keperluan di swalayan, dan memegang barang yang tidak diketahui kebersihannya. Menurut dia, kebiasaan ini juga baik dilakukan meski pandemi virus corona telah berakhir.
7. Menganggap air hangat lebih baik dari air dingin
Menurut dr. Pras, mencuci tangan dengan air dingin maupun air hangat bisa sama-sama ampuh membunuh kuman asal dilakukan dengan air bersih yang mengalir dan sabun. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun Style dengan judul "7 Kesalahan Saat Cuci Tangan Pakai Hand Sanitizer Tapi Virus Corona Gagal Dibunuh, Jangan Percuma!"