Seorang Bapak Keliling ke Tetangga Jual HP Rusak Rp 10 Ribu demi Beli Beras untuk Hidupi 5 Anaknya

Aksi yang dilakukan Ason Sopian lantas viral di sosial media, dan menarik simpati banyak orang hingga dia tak percaya atas apa yang dialami.

Editor: Bambang Wiyono
KOMPAS.COM/HADI MAULANA
Ason Sopian dan keluarganya. 

TRIBUN-BALI.COM, BATAM - Seorang pria di Kelurahan Sei Pelenggut, Kecamatan Sagulung, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) berkeliling ke rumah tetangganya untuk menjual ponsel rusak miliknya.

Pria tersebut adalah Ason Sopian, seorang bapak 5 anak yang terpaksa melakukan hal tersebut demi menghidupi keluarganya.

Ason Sopian bermaksud menjual ponselnya yang sudah rusak dengan harga Rp 10.000 agar dapat membeli beras.

Aksi yang dilakukan Ason Sopian tersebut lantas viral di sosial media, dan menarik simpati banyak orang.

Dilansir dari Kompas.com, Ason Sopian mengaku masih tidak percaya atas apa yang dialaminya saat ini.

Ternyata di Batam masih banyak orang baik yang mau berbagi rezekinya kepada orang miskin seperti dirinya.

“Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi, hanya doa yang bisa saya panjatkan saat ini atas apa yang saya dapatkan dari orang-orang baik yang ada di Batam,” kata Ason sembari menunjukkan kehidupannya di sebuah rumah di kawasan Kavling Kamboja, Kamis (16/4/2020).

Ason menceritakan, ia terpaksa melakukan hal tersebut karena tidak memiliki uang untuk membeli beras untuk dimakan bersama keluarganya.

Akibat dampak virus Corona atau Covid-19, Ason yang sehari-hari bekerja serabutan terpaksa tak bisa mencari nafkah.

“Saya kerja serabutan, jadi apa yang bisa dikerjakan, saya kerjakan. Yang terpenting mendapatkan uang dan uangnya bisa dibawa pulang,” ungkap Ason.

Sehari-hari Ason hanya dapat membawa uang Rp 25.000 hingga Rp 50.000.

Namun, wabah Covid-19 yang melanda Indonesia, khususnya Batam, membuat pendapatan yang ia miliki harus sirna sementara.

Akhirnya, untuk memenuhi kebutuhan makan, Ason berinisiatif untuk menjual ponsel rusak yang dimilikinya.

Ia juga tahu bahwa harga jual ponsel rusak tersebut tidak cukup untuk membeli beras.

Ia mengaku istrinya juga bekerja sebagai buruh pembuat tempe dengan penghasilan Rp 1 juta per bulan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved