Sempat Ucap Begini ke Temannya Seusai Pesta Arak di Kuta, Pablo Ditemukan Tewas di Dasar Kolam
Laki-laki asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang meregang nyawa di dasar kolam renang Zooka Water Sport, Tanjung Benoa, Kuta Selatan, Badung,
Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Ady Sucipto
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ahmad Firizqi Irwan
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pasca ditemukan di dasar kolam renang, petugas kepolisian masih mendalami kematian Gustyan Beis alias Pablo (31).
Laki-laki asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang meregang nyawa di dasar kolam renang Zooka Water Sport, Tanjung Benoa, Kuta Selatan, Badung, Bali.
Berbagai keterangan saksi masih menjadi tanda tanya pihak kepolisian, mulai dari pesta miras lalu tercebur ke kolam dan ditemukan tidak bernyawa di dasar kolam.
Kapolsek Kuta Selatan AKP Yusak Agustinus Sooai bahkan mengatakan tidak terlalu mempercayai keterangan yang ada.
Karena penyebab kematian masih menjadi tanda tanya, sehingga ia dan pihaknya masih akan mendalami serta mencari jalan terang dari kematian Pablo.
"Kita masih mendalami kematian korban, untuk saat ini kita masih terus mencari tahu kronologi sebelum kejadian ini," ujarnya.
• Pesta Arak di Bali Berakhir Tragis, Mabuk Berat Pemuda NTT Ini Tewas Tercebur ke Kolam Renang
• Seorang Pria Ditemukan Tak Bernyawa di Dasar Kolam Renang, Polsek Kutsel Masih Lakukan Penyelidikan
• Pasca Meninggalnya Pasien Covid-19 di Denpasar, Pemkot: Lakukan Penyemprotan Disinfektan ke Tonja
Bahkan dikatakannya, Pablo saat usai pesta miras bersama Marven, Togan dan Andry sekitar pukul 02.22 Wita atau Sabtu dini hari.
Sebelum berpisah selama-lamanya, Pablo sempat ucapkan permohonan maaf kepada teman-temannya.
Namun tidak ada yang menghiraukan ucapan Pablo tersebut, mengingat tidak tahu pasti maksud dari ucapannya ke teman-temannya.
"Salah satu rekan korban (Togan) mengatakan kalau dia (Pablo) sempat meminta maaf, namun tidak ada yang menghiraukan," jelasnya.
"Rekan korban menghiraukan karena tidak mengerti kenapa Pablo ucapkan hal dan mereka sudah dalam kondisi mengantuk," tambah Kapolsek Kuta Selatan.
Pada pagi harinya, Wayan Koja (72) saksi kejadian melihat korban berada di dalam kolam renang.
Sempat ia menyapa korban 'pagi-pagi sudah mandi', namun tidak ada tanggapan dari korban.
Beberapa jam di perhatikan Wayan Koja, ia pun curiga ada yang tidak beres dengan korban karena tidak ada pergerakan sama sekali.