Corona di Bali
Terkait Pasien Demam yang Ditolak Berlabuh di Padangbai, Bendesa: Kami Tidak Pernah Menolak Pasien
Menurut Nuriada, warga setempat sama sekali tidak pernah menolak pasien tersebut diturunkan dari fast boat saat hendak berlabuh di Pelabuhan Padang Ba
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, KARANGASEM - Bendesa Adat Padang Bai I Komang Nuriada, menjelaskan prihal kronologis dari kejadian yang dikeluhkan warga Nusa Penida, saat bersandar di Pelabuhan Padang Bai, Jumat sore (17/4/2020).
Menurut Nuriada, warga setempat sama sekali tidak pernah menolak pasien tersebut diturunkan dari fast boat saat hendak berlabuh di Pelabuhan Padang Bai.
Akan tetapi dengan situasi dan kondisi saat ini, tidak adanya informasi serta koordinasi kedatangan pasien tersebut, maka terjadilah penundaan penurunan pasien tersebut.
• Anak 14 Tahun Tewas Tertembak Senapan Angin Karena Dikira Burung di Pohon
• Hari Ini Ponsel BM di Indonesia Resmi Diblokir, Ini Cara Mengecek Nomor IMEI
• Terus Bertambah, 92 dari 151 Awak KM Lambelu Dinyatakan Positif Covid-19
Kejadian itu terjadi sekira pukul 17.30 Wita, saat tiba-tiba ada boat cepat langsung merapat di Dermaga Rakyat Padangbai tanpa ada komunikasi ataupun korodinasi terlebih dahulu dengan pihak KSOP Padangbai.
Saat itu ada warga yang kebetulan melihat boat tersebut sandar, ia pun langsung menanyakan kepada crew boat tentang kedatangannya karena semua crew boat menggunakan APD lengkap penanganan covid-19
Setelah dijelaskan bahwa boat membawa pasien dari Nusa Penida, kemudian berselang beberapa menit datang sebuah ambulans dan paramedis yang juga menggunakan APD lengkap.
• Fantastis, Jersey Real Madrid Milik Cristiano Ronaldo yang Dilelang Martunis Ditebus Rp 180 Juta
• Bocah Sakit Demam Ditolak Warga Turun di Padang Bai, Terpaksa Berlabuh Darurat di Kusamba
• Pemprov Bali Belum Bisa Pastikan Jumlah Dana Karantina PMI
"Karena itu warga Padangbai menanyakan kepada sopir ambulans, "Pak, kenapa pasien tidak diturunkan di Kusamba, kan lebih dekat dengan RS Klungkung? Dijawab, "Kemungkinan di Kusamba ditolak,". Mendengar jawaban demikian, sontak saat itu warga jadi khawatir dan meminta agar pasien jangan dulu diturunkan karena perlu standar prosedur kesehatan," jelas Bendesa Adat Padang Bai I Komang Nuriada dalam klarifikasinya yang diposting, Jumat malam (17/4/2020).
Warga Padangbai lantas segera menghubungi Ketua Satgas Gotong Royong Covid 19 Padangbai.
Setelah Ketua Satgas datang dan berkomunikasi, boat diminta agar mengapung dulu sementara, karena kondisi saat itu warga merasa resah.
• Pengamat Sosial Prediksi Masalah Baru Jika Bantuan Dampak Corona Tidak Sama Rata
• ITDC Sumbang Masker dan Hand Sanitaizer Bagi Jurnalis
Ketua Satgas segera berkoordinasi dengan pihak KSOP dan Kesehatan Pelabuhan, agar bisa dibantu untuk penanganan pasien tersebut sesuai protokol penanganan pasien terduga Covid 19.
Kurang lebih 20 menit telah sepakat, boat tersebut hendak disandarkan ke Pelabuhan Ferry agar dapat tertangani langsung dengan peralatan/protokoler yang telah lengkap yang ada di Kesehatan Pelabuhan Padangbai.
Tetapi ternyata boat tersebut sudah langsung balik arah dan pergi meninggalkan Pelabuhan Padangbai.
"Kami dari Desa Padangbai tidak pernah menolak pasien tersebut diturunkan, untuk segera mendapat pertolongan. Akan tetapi dengan situasi dan kondisi saat ini dan tidak adanya informasi serta koordinasi kedatangan pasien tersebut, maka terjadilah penundaan pasien tersebut."
• Gelandang Persebaya M Hidayat Usir Rasa Bosan dengan Melakukan Ini
• 15 Mei 2020 Hotel di Bali Akan Dibuka, Juni Optimis Bisa Datangkan Wisatawan dari China
• Pemprov Bali Belum Bisa Pastikan Jumlah Dana Karantina PMI
"Kami selaku Bandesa dan Satgas Pencegahan Covid 19 Padangbai, mohon maaf apabila terjadi hal yg tidak berkenan kepada warga Nusa Penida, khususnya keluarga pasien," jelas Nuriada.
Ke depannya, pihaknya berharap hal seperti itu dikomunikasikan dan dikoordinasikan terlebih dahulu, sehingga pihaknya bisa membantu dan mempersiapkan penanganan secara cepat dan tepat.