Corona di Bali

Seorang PMI Buleleng yang Dikarantina di Hotel Menolak Rapid Test

Suyasa mengimbau kepada seluruh PMI untuk mengikuti protokol yang telah dibuat, demi keselamatan seluruh masyarakat Buleleng.

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Komang Agus Ruspawan
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa saat konferensi pers di Lobi Athiti Wisma, Kantor Bupati Buleleng, Minggu (28/3) sore 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Buleleng yang dikarantina di hotel kawasan Kecamatan Buleleng menolak untuk dilakukan rapid test.

Padahal, petugas kesehatan sudah datang ke hotel tersebut untuk melakukan pemeriksaan.

Sekda Buleleng yang juga sebagai Sekretaris Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa, sangat menyayangkan kejadian ini.  

Suyasa pun mengimbau kepada seluruh PMI untuk mengikuti protokol yang telah dibuat, demi keselamatan seluruh masyarakat Buleleng.

"Tolong diikuti arahan yang sudah kami buat ketika berada di tempat karantina. Kami kan tidak bisa menangkap PMI yang tidak mau dirapid test itu. Tidak bisa bersentuh langsung kecuali pakai APD. Sudah ada petugas kesehatan yang datang lengkap dengan APD namun dia tidak bersedia dirapid. Padahal rapid test itu dilakukan untuk mengetahui dia terbebas dari covid atau tidak," kata Suyasa, Minggu (19/4/2020).

Apakah ada sanksi yang akan diberikan kepada PMI yang menolak untuk dirapid test itu?

"Belum ada. Kami masih mencoba untuk melakukan pendekatan, agar para PMI ini punya pemahaman betapa pentingnya mengikuti arahan yang kami buat, demi keselamatan keluarganya, dan seluruh masyarakat Buleleng," jawab Suyasa.

Warga Pancasari Beri Dukungan PMI

Sementara itu, sejumlah warga Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng, memberikan dukungan kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang ke Buleleng untuk dikarantina.

Aksi ini kemudian viral di sosial media, Minggu (19/4/2020).

Dalam video berdurasi 13 detik itu, warga tampak bersorak dan melambaikan tangan di pinggir jalan, saat para PMI itu melintas dengan empat unit bus yang disiapkan oleh Pemkab Buleleng.

Peristiwa ini diketahui terjadi pada Sabtu kemarin, sekira pukul 15.30 wita.

Perbekel Desa Pancasari, I Wayan Darsana, dikonfrimasi melalui saluran telepon membenarkan atas adanya dukungan warga terhadap para PMI yang pulang ke Buleleng untuk dikarantina tersebut.

"Ya itu bentuk dukungan dari warga kami, agar wabah virus ini segera hilang. Kebetulan juga salah satu PMI yang melintas itu adalah warga Desa Pancasari, jadi keluarganya ikut memberikan dukungan," kata Darsana.

Total PMI yang asal Desa Pancasari yang dijemput oleh Pemkab Buleleng pada Sabtu kemarin berjumlah tiga orang. Mereka dijemput dari Denpasar, dan didrop ke Pop Hotel Singaraja.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved