Corona di Bali

Gubernur Koster Tegaskan Bali Belum Perlu Terapkan PSBB karena Transmisi Lokal Masih Sedikit

"Bali dalam perkembangan sampai 19 April kemarin, yang transmisi lokalnya itu cuma 25. Kalau kita lihat perkembangannya hari ke hari itu pertambahanny

Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/I Wayan Erwin Widyaswara
Gubernur Bali I Wayan Koster bersama Polda Bali Irjen Pol Dr Petrus Reinhard Golose saat diwawancara di Gedung PRG Polda Bali, Senin (20/4/2020) 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Gubernur Bali I Wayan Koster menegaskan Bali saat ini belum perlu menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Sebab, menurutnya kasus positif Covid-19 di Bali masih sedikit terutama yang terjangkit akibat transmisi lokal

"Bali dalam perkembangan sampai 19 April kemarin, yang transmisi lokalnya itu cuma 25. Kalau kita lihat perkembangannya hari ke hari itu pertambahannya sedikit paling satu dua, tiga kemarin ada tambahan 4 tidak ada trasmisi lokal."

Hanya Diberikan Setahun Sekali, Bantuan untuk ODGJ di Klungkung Perlu Dievaluasi

PMI di Denpasar Akan Diisolasi 2x14 Hari Sebelum Bisa Komunikasi dengan Masyarakat Sekitar

Pemprov Bali Lakukan Realokasi APBD Rp 756 Miliar Untuk Penanganan Covid-19

"Jadi yang murni terjadi di Bali sebetulnya sangat sedikit," kata Koster saat jumpa pers di Gedung PRG Polda Bali, Senin (20/4/2020) siang.

Untuk menerapkan kebijakan PSBB, kata dia, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu sesuai yang tercantum pada Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 khususnya pada pasal 3. 

Pasien Positif Covid-19 di Buleleng Bertambah Satu Orang, Begini Penjelasan Gede Suyasa

Satu PDP Banyuwangi Meninggal Dunia, Dimakamkan Sesuai Protokol Covid-19

BPPT dan TFRIC-19 Kembangkan 2 Tipe Tes untuk Lebih Cepat Deteksi Covid-19

"Jadi yang sangat telak persyaratannya jumlah kasusnya besar dan meningkat dengan cepat, serta berdampak luas kepada wilayah lain di daerah yang bersangkutan. Kemudian mengakibatkan korban nyawa yang besar dengan cepat," kata Koster. 

Koster mejelaskan, kalau saja tidak ada Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan Anak Buah Kapal (ABK) yang pulang ke Bali, sebetulnya kasus positif covid-19 di Bali sangat landai.

"Kalau saja ABK ini tidak ada Bali ini sangat landai. Bali ini menurut saya dengan keunikan yang ada, menurut saya sampai saat ini sangat terjaga."

Dua PMI Positif Covid-19 di Bangli Sembuh, Tukang Suun Sempat Dipulangkan ke Rumahnya

Pertama Kali, DPRD Bali Gelar Rapat Paripurna Lewat Teleconference Ditengah Pandemi Covid-19

"Yang sembuh juga kecenderungannya meningkat. Dibandingkan dengan daerah lain. Bali yang sembuh itu persentasenya banyak, dibanding daerah lain di bawah 10 persen," tuturnya

Dengan alasan tersebutlah, Koster menegaskan bahwa dirinya sama sekali belum mempunyai perhitungan untuk menerapkan PSBB di Bali. 

"Sebagai ketua gugus tugas, sampai saat ini data belum mendukung untuk menerapkan kebijakan PSBB ini," tegasnya

Daya Tampung Unair melalui SBMPTN 2020, Tiga Prodi Ini Paling Diminati Tahun Sebelumnya

Namun demikian, apabila ke depan dalam perkembangannya, kasus covid 19 di Bali menunjukkan angka peningkatan drastis, maka Pemerintah Provinsi Bali bersama dengan Polda Bali dan Pangdam Udayana bakal berkoordinasi untuk menerapkan langkah-langkah sesuai dengan situasi di lapangan. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved