Corona di Bali
Pasien Positif Covid-19 di Buleleng Bertambah Satu Orang, Begini Penjelasan Gede Suyasa
Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkonfirmasi positif, yang dirawat di RS Pratama Giri Emas, Kecamatan, Sawan, Buleleng bertambah satu orang.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkonfirmasi positif, yang dirawat di RS Pratama Giri Emas, Kecamatan Sawan, Buleleng, Bali bertambah satu orang.
Dia adalah Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Sekda Buleleng, yang juga sebagai Sekretaris Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa, Senin (20/4) mengatakan, PDP baru yang terkonfirmasi positif ini sejatinya sudah 14 hari menjalani karantina mandiri di rumah.
Kemudian PMI tersebut berencana untuk mencari keterangan sehat, namun setelah di rapid test, hasilnya positif terinfeksi virus corona.
Praktis PMI yang dirahasiakan identitasnya itu langsung diisolasi di RS Pratama Giri Emas, dan dilakukan swab.
"Hasil swabnya juga positif," kata Suyasa.
Mengingat PMI itu sempat menjalani karantina di rumah, Tim dari Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng langsung melakukan tracing.
• Ketua Satgas Covid-19 Denpasar Minta Prajuru Adat Buat Pararem untuk Pencegahan Covid-19
• Satu PDP Banyuwangi Meninggal Dunia, Dimakamkan Sesuai Protokol Covid-19
• Kisah Pilu Suami Istri & 4 Anaknya Belum Makan Dua Hari Akibat Dampak Corona, Ajukan Bantuan Ditolak
Hasilnya, ada sebanyak 31 orang yang dicurigai sempat melakukan kontak dengan PMI tersebut.
Saat ini puluhan orang yang sempat kontak dengan PMI itu sedang di rapid test.
Di sisi lain, RS Pratama Giri Emas juga saat ini tengah merawat dua Orang Tanpa Gejala (OTG) dan satu PDP yang dicurigai terinfekai virus corona, dan saat ini masih menunggu hasil swabnya.
"Jadi total pasien yang dirawat di Giri Emas ada tujuh orang. Empat diantaranya terkonfirmasi positif. Tiga masih menunggu hasil swab," terangnya.
Sementara hasil konsultasi PDP 03 ke WHO, dikatakan Suyasa belum diterima oleh pihaknya.
Demikian untuk PMI yang sempat menolak untuk di rapid test, Suyasa mengaku masih menunggu informasi dari Dinas Kesehatan Buleleng.
"Tim sebenarnya tidak bisa ngurusin satu orang yang menolak itu. Tim sibuk untuk melakukan tracing, kegiatan sudah terjadwal.
Makanya saya berharap, siapapun petugas yang datang, seluruh PMI harus bersedia untuk dirapid.
Saya masih menunggu laporan dari Diskes apakah akan dijadwal ulang atau bagaimana," jelasnya (*)