Virus Corona
Jerit Perjuangan PSK di Colombia Bertahan Hidup di Saat Corona, Demi 10 Dolar & Didatangi Anak Lapar
Dampak yang sama juga dialami oleh para pekerja seks komersial (PSK) di Colombia yang tengah berjuang bertahan hidup di saat otoritas setempat
TRIBUN-BALI.COM, BOGOTA - Wabah Covid-19 yang juga dialami negara Colombia, berdampak besar bagi kehidupan warganya.
Dampak yang sama juga dialami oleh para pekerja seks komersial (PSK) di Colombia yang tengah berjuang bertahan hidup di saat otoritas setempat memberlakukan lockdown demi memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Para PSK inipun diantara pilihan paling sulit untuk bertahan hidup demi isi perut atau mati kelaparan.
Ana Maria misalnya, dia melanggar aturan karantina dengan melakukan "kunjungan ke rumah (klien)" sementara Estefania meninggalkan rumah untuk menjual permen dan obat-obatan.
Sebelum terjadi wabah, mereka biasa bekerja di jalan, atau di rumah-rumah bordir di mana negara mereka melegalkan pekerja seks komersial (PSK).
Kini, dengan situasi karantina, tempat-tempat bekerja itu dilarang. PSK di Colombo berjuang untuk menghidupi diri mereka.
Risiko denda dan penjara membayangi mereka setiap melakukan pelanggaran aturan lockdown.
Namun, jauh lebih berbahaya jika mereka 'menjual diri' di tengah pandemi. Mereka bisa saja terinfeksi.
Di Colombia, hampir 3.500 orang terinfeksi dan sebanyak 150 orang dinyatakan tewas akibat virus corona.
Kepada media Perancis AFP, Ana Maria menuturkan kisahnya. "Di tengah masa karantina, saya harus pergi untuk bekerja (mendatangi klien)."
Dia menambahkan, "Saya bisa apa lagi? Saya tidak bisa mati kelaparan."
Ana berusia 46 tahun, berasal dari Facatativa, sebuah kota yang jaraknya 40 kilometer dari Ibukota Bogota.
Persediaan gas, buah dan sayur di dapurnya kian menipis. Dia harus bekerja. Ana naik taksi ke rumah kliennya hanya untuk menghasilkan 10 dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 154.000 saja.
"Saya tidak bisa menunggu, bantuan negara belum datang," kata Ana merujuk pada subsidi yang dijanjikan kepada orang-orang yang rentan.
Di Colombia, lockdown telah dimulai sejak 25 Maret lalu. Ana sudah menaati peraturan itu sampai 3 April ketika dia berkunjung ke rumah kliennya.