Virus Corona

Pasien Positif Covid-19 Capai 700 Ribu & 40 Ribu Meninggal, Warga AS Malah Demo Minta Buka Lockdown

Mereka menuntut agar diberikan kelonggaran terkait pembatasan yang dilakukan untuk mencegah Covid-19.

Editor: Eviera Paramita Sandi
Jason Connolly / AFP
Demonstran berkumpul di depan gedung Colorado State Capitol selama rapat umum "ReOpen Colorado" di Denver, Colorado, pada 19 April 2020. 

TRIBUN-BALI.COM, NEW YORK - Amerika menjadi tempat penyebaran virus corona terbesar di dunia saat ini.

Lebih dari 700 ribu warga di berbagai kota harus dirawat di rumah sakit, dan sudah 40.000 lebih meninggal dunia.

Uniknya di tengah situasi darurat, ribuan warga malah berdemonstrasi menuntut agar pemerintah membuka kembali lockdown akibat Covid-19.

Demonstrasi itu terjadi di beberapa negara bagian AS, Minggu (19/4/2020).

Para demonstran tampak mengabaikan physical distancing, seperti yang tampak dalam berita foto AFP.

Mereka berkerumun dengan membawa berbagai macam tulisan yang mewakili aspirasi mereka.

"Akhiri virus, bukan ekonomi," tulis seorang demonstran dalam poster yang ia bawa.

Mereka menuntut agar diberikan kelonggaran terkait pembatasan yang dilakukan untuk mencegah Covid-19.

Beberapa Negara Bagian Perpanjang Lockdown

AS adalah pusat dari krisis Covid-19, dengan lebih dari 735.000 kasus dan sekitar 40.000 kematian

Gubernur di beberapa negara bagian telah memulai diskusi untuk merencanakan pembukaan kembali di tengah tanda-tanda perlambatan kasus, meski daerah lain tetap menerapkan lockdown yang ketat.

Terkait lockdown, Gubernur California Gavin Newsom adalah yang pertama di negara itu yang mengeluarkan perintah tinggal di rumah, menutup negara terpadat di AS itu sejak 19 Maret.

Negara-negara pantai barat yang bertetangga, Washington dan Oregon mengikuti kebijakan yang sama, menempatkan 11,5 juta penduduk mereka untuk tinggal di rumah sejak 23 Maret.

Alih-alih membuka, Gubernur New York Andrew Cuomo mengumumkan negara akan memperpanjang masa isolasinya sampai 15 Mei.

Cuomo mendesak agar warga tidak buru-buru meminta negara mereka dibuka kembali.

"Kita masih harus memastikan kita mengendalikan binatang itu," kata Cuomo.

"Seperti kita semua sangat bersemangat untuk melanjutkan hidup dan melanjutkan."

Sementara itu, Presiden Donald Trump tampaknya mendukung gerakan protes terhadap tindakan kebijakan lockdown.

Trump mengatakan, permintaan untuk membuka negara di Minnesota, Michigan, dan Virginia "terlalu keras", Jumat (17/4/2020).

Bisa dibilang, apa yang disuarakan oleh para demonstran sejalan dengan apa yang direncanakan Trump.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Warga AS Demo Minta Buka Lokcdown, Padahal Ada 700 Ribu Masuk RS dan 40.000 Meninggal

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved