Rasio NPL Stabil, Ini Strategi Akseleran Memitigasi Risiko Kredit Bermasalah
Platform Peer to Peer (P2P) Lending Akseleran berhasil mencatat rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) yang stabil di tengah masih mewabahn
Penulis: Karsiani Putri | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Platform Peer to Peer (P2P) Lending Akseleran berhasil mencatat rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) yang stabil di tengah masih mewabahnya pandemi covid19.
Hingga pertengahan Maret 2020, rasio NPL Akseleran tercatat berada di angka 0,73 persen dari total penyaluran
pinjaman usaha dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 0,76 persen.
Dalam berita rilis yang diterima Tribun Bali, CEO & Co-Founder Akseleran, Ivan Tambunan mengatakan bahwa Akseleran tetap berkomitmen untuk menyalurkan pinjaman usaha kepada setiap penerima pinjaman (borrower) yang memang layak memperoleh pinjaman usaha sekaligus mendukung mereka di saat kondisi sulit seperti sekarang ini.
• Jejak Langkah RA Kartini: Sosok Pelopor Kesetaraan Kaum Perempuan di Tanah Air
• Lahir Selasa Paing Medangkungan, Menikmati Hidup Senang saat Umur Ini
• 3 Fakta Ibu Meninggal Setelah Melahirkan Bayi Kembar & Dinyatakan Positif Corona, 1 Anak Meninggal
Menurutnya, tidak semua platform P2P Lending yang melakukan langkah Akseleran tersebut dan tetap menjalankan langkah-langkah strategis dalam mengantisipasi terjadinya kredit bermasalah.
“Pada prinsipnya, selama setiap borrower memang layak untuk memperoleh pinjaman usaha dengan sejumlah kategori, misalnya arus kas mereka masih baik dan bisnisnya tetap berjalan baik maka kami tetap mendukung kelangsungan bisnis usaha setiap borrower. Saat ini, kami sudah menyalurkan total pinjaman usaha sebesar lebih dari 1,1 triliun rupiah,” ujar Ivan di Jakarta, Senin (20/4/2020) lalu.
• 237 PMI dari Dubai Tiba di Bali Gunakan Pesawat Charter Wamos Air
• 237 PMI dari Dubai Tiba di Bali Gunakan Pesawat Charter Wamos Air
• Persiapan Pensiun, Eks Pemain Timnas Indonesia Agus Nova Buka Usaha Pangkas Rambut di Bali
Lanjutnya, tetap rendahnya rasio NPL Akseleran, pihaknya melakukan tiga langkah strategis.
Pertama, Akseleran melakukan pengetatan dalam penilaian kredit terhadap calon borrower termasuk melakukan penilaian menyeluruh tentang dampak pandemi covid19 pada bisnis borrower yang bersangkutan, kedua pemantauan portofolio yang berkelanjutan, dan ketiga penerapan asuransi kredit yang berkelanjutan.
“Kami optimistis dapat tetap menjaga rasio NPL di bawah 1 persen hingga akhir tahun 2020. Pada prinsipnya, Akseleran tetap melakukan penagihan terhadap borrower dan penting untuk dipahami bahwa pinjaman melalui platform P2P Lending seperti Akseleran merupakan kesepakatan perdata antara pemberi pinjaman (lender) dan peneriman pinjaman (borrower) sehingga jika ada perubahan ketentuan-ketentuan didalamnya tetap tunduk pada ketentuan dalam persetujuan pemberi pinjaman dan penerima pinjaman terkait,” ungkap Ivan.
• Pangeran Harry dan Meghan Markle Sudah Memblokir 4 Media Besar Inggris
• Pemprov Bali Telah Lakukan 18.335 Tes Rapid dan 1.638 PCR pada Kelompok Masyarakat Berisiko Covid-19
• Jalan Tol akan Ditutup Jika Larangan Mudik Lebaran Diterapkan
Di sisi lain, Ia menyampaikan, 90 persen pinjaman di Akseleran berbentuk invoice dan pra invoice financing dimana sumber pembayaran pinjaman sudah jelas yang berasal dari pembayaran invoice terkait.
Hal positifnya bagi Akseleran, terangnya, sejauh ini secara portofolio tidak ada borrower Akseleran yang bergerak di sektor pariwisata dan hanya kecil persentasenya yang bergerak di sektor perdagangan atau bisnis manufaktur yang terhubung dengan pemasok atau customer dari negara asing yang terdampak pandemi covid19.
• 237 PMI dari Dubai Tiba di Bali Gunakan Pesawat Charter Wamos Air
• Persiapan Pensiun, Eks Pemain Timnas Indonesia Agus Nova Buka Usaha Pangkas Rambut di Bali
“Sebagian besar sektor bisnis borrower kami berasal dari konstruksi, minyak dan gas, dan pertambangan dimana semuanya berbasiskan invoice financing dan pra invoice financing yang sudah jelas pembayarannya dari mana sehingga tidak terlalu terdampak oleh covid19."
"Untuk pengajuan permintaan pinjaman ke Akseleran juga mengalami pertumbuhan cukup signifikan di pertengahan Maret 2020 yang tumbuh hingga 97 persen dibandingkan pertengahan Januari 2020,” tambah Ivan. (*)