Serba Serbi Dirumahaja
Seniman Terpuruk Alihkan Kegiatan untuk Berkontemplasi dan Mencipta
Merebaknya Covid-19 (Corona Virus Disease 19) dan ditutupnya sentra-sentra seni wisata, dan dibatalkannya Pesta Kesenian Bali 2020, baik di Kabupaten
Seniman tak boleh putus asa. Covid-19 tak lain dari sebuah gering agung yang telah diuraikan dalam lontar Kala Tatwa, dan wabah itu dapat dimusnahkan.
Tingkatkan kepedulian kepada orang lain dan lingkungan, patuhi anjuran pemerintah dan negara. Pasti terlewatkan.
Selain bisa berekspresi melalui media sosial (kolaborasi dan live streaming pementasan dari rumah), seniman bisa memanfaatkan keadaan ini untuk banyak bereksplorasi, merenung, berkontemplasi, berimaginasi, dan berfikir untuk membuat ciptaan baru.
Keadaan terdesak mendorong orang menjadi kreatif. Seniman ngayah akibat spiritualitas dan tujuan bersama dalam odalan dan upacara keagamaan.
Ada pula seniman mencipta terkait ekonomi, menciptakan pergelaran untuk wisatawan; mereka juga mencipta karena pesanan politik dan mengagungkan negara; bahkan ada seniman tari yang berkarya hanya untuk melangsingkan tubuhnya.
Siapa tahu bahwa wabah Covid-19 ini bisa melahirkan karya-karya orisinal, atau karya adaptasi, bahkan karya lanjutan. Seniman tak boleh berhenti berkreativitas.
Menurut kawi agung, Ida Peranda Made Sidemen, umat manusia mesti menabur dan menanam benih ilmu pengetahuan yang berguna bagi publik luas.
Seniman sebagai inspirator mesti mengolah imajinasi dan kreativitasnya sebagai aksi nyata yang jujur, berdampak baik dan memperkaya kehidupan sehari-hari, apalagi pada saat gering saat ini.
Selanjutnya untuk mengatasi keterpurukan sementara ini Pemerintah Pusat menawarkan bantuan.
Landasannya adalah Undang-Undang Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan dan Strategi Kebudayaan Nasional 2018.
Direktorat Jenderal Kebudayaan mengedarkan formulir Pendataan Pekerja Seni Terdampak Covid-19 (Penundaan Pentas/Konser/Galeri Tutup/di Rumah tidak ada pemasukan.
Jika berminat daftarkan diri Anda Melalui: bit.ly/borangpsps.
Atau bisa dikirim langsung permohonan ke Direktorat Jenderal Kebudayaan Derpartemen Pendidikan dan Kebudayaan Jalan Sudirman Jakarta.
Semoga bermanfaat bagi kita semuanya. (*)
I Made Bandem
Budayawan, penerima Bintang Jasa Kaisar Jepang 2020, dan
International Music Council Award UNESCO 1994.