Corona di Bali
HPI Bali : Tak Ada Tamu, Guide Ingin Beralih Jadi Kuli Bangunan
I Nyoman Nuarta, sangat sedih dengan wabah virus Corona (COVID-19) yang merebak di dunia hingga Bali.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia ( HPI) Bali, I Nyoman Nuarta, sangat sedih dengan wabah virus Corona (COVID-19) yang merebak di dunia hingga Bali.
Pasalnya, hal ini menganggu sosial ekonomi hingga menghentikan industri pariwisata.
Akibatnya banyak guide yang kini tak bekerja di Pulau Dewata.
"Berbicara nasib anggota DPD HPI Bali yang anggotanya kurang lebih 5.000 orang, sudah hampir 1,5 bulan yang lalu kehilangan pekerjaan akibat pandemi COVID-19 ini," jelasnya kepada Tribun Bali, Selasa (21/4/2020).
• 7 Cara Sederhana Mencegah Kulit Kering Saat Berpuasa, Hindari Makanan Ini
• Si Jago Merah Lahap Toko Bangunan di Jalan Tukad Buaji Denpasar
• Tilem Kadasa, Lakukan Yoga pada Malam Hari, Ini Pahalanya
Lanjutnya, banyak guide atau pramuwisata yang ingin beralih profesi menjadi pedagang, kuli bangunan, dan lain sebagainya untuk menyambung hidup.
Namun apa daya, tak ada yang membuat proyek gara-gara virus Corona ini.
Sehingga guide tak memiliki penghasilan sama sekali.
"Ini yang menjadikan anggota HPI bingung, apalagi terkait dengan biaya hidup mereka," tegasnya.
Mengingat 70 persen, member HPI telah berumah tangga memiliki anak dan kewajiban perbankan.
"Ada yang punya utang, bayar listrik, telepon, biaya anak dan lainnya," imbuh Nuarta.
Mereka semua kebingungan, karena tak ada sumber penghasilan baru pasca berhenti menjadi guide.
Langkah yang dilakukan DPD HPI Bali adalah, secara internal organisasi memberikan discount 50 persen kepada anggota untuk membayar iuran setiap bulan.
Hal ini telah diterapkan sejak bulan April 2020, hingga September 2020 untuk jangka pendek.