Corona di Indonesia
Kabar Duka Datang dari Keluarga di Kota Serang yang Sempat Tak Makan 2 Hari, Sang Istri Meninggal
Kabar duka datang dari keluarga yang sempat menahan lapar dua hari karena dampak virus corona atau Covid-19.
Penghasilan sebesar Rp 25 ribu per hari yang biasa diterima keluarganya pun kini tak lagi ada.
"Jadi per hari dibayarnya. Kalau misalkan masuk Rp 25 ribu, kalau sakit enggak dikasih," ujar Yuli.
Yuli mengaku belum mendapatkan bantuan dari pemerintah. "Belum ada, saya sudah ngajuin," ujar dia.
Tidak lama ia bercerita mengenai kisah hidupnya Yuli kemudian dikabarkan meninggal pada Senin (20/4) sekitar pukul 15.00 WIB.
"Pagi segar, sehat. Tidak ada keluhan. Karena ada pikiran kalau kata dokter. Mungkin banyak orang yang ngomongin," kata sang suami, Mohamad Holik, saat ditemui di rumah duka.
Rochman Setiawan, salah satu relawan yang sempat memberikan bantuan dan bertemu langsung dengan almarhumah, mengaku kaget mendengar Yuli meninggal.
Dia mengaku baru memberikan bantuan pada Senin sekitar pukul 10.00 WIB.
"Kalau ada yang bilang keluarga Ibu Yuli enggak kelaparan, itu bohong. Waktu saya kasih bantuan, itu roti, langsung dimakan sama anaknya. Saya kaget pas dapat kabar ibu (Yuli) meninggal dunia," kata Rochman.
Pihak Kelurahan Lontar Baru, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten, mengaku tak yakin keluarga di wilayahnya tersebut menahan lapar selama dua hari dengan meminum air galon isi ulang.
"Dua hari enggak makan saya sendiri enggak percaya juga, ya. Karena saya dapat informasi beliau masih makan," kata Lurah Lontar Baru, Dedi Sudradjat.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Serang Hari Pamungkas merespons kabar meninggalnya Yuli.
"Yang pertama kami turut berbelasungkawa. Ya, betul meninggal dunia dalam perjalanan menuju Puskesmas Sindangdaru," kata Hari.
Yuli tiba-tiba tak sadarkan diri dan dibawa ke Puskesmas. Namun pihak rumah sakit belum bisa menyimpulkan penyebab meninggalnya Yuli.
Suami Yuli, lanjut Hari, sempat mengatakan istrinya tak memiliki riwayat sakit apa pun.
"Dokter enggak berani menyimpulkan sakit apa, karena almarhumah meninggal dalam perjalanan dan di luar sepengetahuan dokter," kata dia.