Bulan Ramadan
Inilah Keutamaan Bulan Ramadan
Bulan Ramadan adalah bulan istimewa bagi umat Islam. Allah memberikan banyak sekali keutamaan yang antara lain tergambar dari sabda Rasulullah Muhamm
Penulis: Sunarko | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Umat Islam mulai menjalankan ibadah puasa Bulan Ramadan 1441 Hijriyah, hari ini Senin (24/4/2020).
Ramadan adalah bulan mulia bagi umat Islam.
Ada banyak keutamaan dalam bulan itu.
Menurut buku Risalah Ramadhan yang ditulis oleh KH Ali Maksum, yang diterbitkan Pustaka Pesantren, Bulan Ramadan adalah bulan istimewa bagi umat Islam.
• Inilah Syarat Sah, Syarat Wajib, Rukun Puasa dan Hal-hal Yang Membatalkan Puasa
Allah memberikan banyak sekali keutamaan yang antara lain tergambar dari sabda Rasulullah Muhammad SAW di bawah ini:
Dari Salman al-Farisi, dia berkata: Pada hari terakhir bulan Syaban, Rasulullah memberikan khotbah kepada kami: ”Hei sekalian manusia, sungguh kalian telah dinaungi oleh bulan yang agung dan penuh berkah. Di dalamnya ada lailatul qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Allah menjadikan puasa pada bulan itu sebagai kewajiban, sedangkan salat malamnya sebagai amalan sunnah. Siapa yang mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan satu saja macam kebaikan di bulan itu, nilainya seperti melakukan amalan wajib di bulan lainnya. Bulan Ramadan adalah bulan kesabaran, dan sabar balasannya adalah surga. Ramadan juga bulan tolong-menolong, bulan di mana rezeki orang mukmin ditambah. Bulan Ramadan itu, awalnya adalah rahmat, pertengahannya penuh ampunan, dan akhirnya adalah pembebasan dari neraka”.
Rasulullah bersabda:
“Bila bulan Ramadan telah tiba, dibukalah pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka. Setan-setan dipasung, dan pintu-pintu rahmat dibuka” (HR Muslim).
Rasulullah bersabda: “Sekiranya orang-orang mengerti kebaikan-kebaikan yang ada di bulan Ramadan, pasti umatku selalu berangan-angan agar sepanjang tahun menjadi Ramadan” (HR. Thabrani)
Bagi kaum beriman, datangnya Ramadan pasti disambut dengan gembira.
Sedangkan bagi mereka yang kurang beriman atau bahkan yang tidak beriman sama sekali, Ramadan pasti akan disambut dengan sedih.
Hal ini menjadi pertanda bahwa hati mereka kurang bersih.(*)