Corona di Bali
BREAKING NEWS: Hari Ini Pantai di Wilayah Kesiman Denpasar Ditutup, Termasuk Pantai Padanggalak
Sabtu (25/4/2020) secara resmi, akses menuju ke pantai yang berada di wilayah Desa Pakraman Kesiman, Denpasar
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Sabtu (25/4/2020) secara resmi, akses menuju ke pantai yang berada di wilayah Desa Pakraman Kesiman, Denpasar, Bali, resmi ditutup.
Aktivitas yang diperbolehkan hanya untuk ritual atau persembahyangan serta aktivitas nelayan yang berasal dari Kesiman.
Pantai yang ditutup yakni Pantai Padanggalak, Pantai Biaung dan Pantai Tangtu.
Pantauan Tribun Bali, Sabtu (25/4/2020) pagi di Pantai Padanggalak, terlihat beberapa petugas dari unsur pecalang dan pengelola Pantai Padanggalak berjaga di lokasi.
• Bahan Makanan yang Bikin Kenyang Lebih Lama Saat Puasa, Ternyata Bukan Nasi atau Mie Instan
• Begini Skema Pelarangan Sementara Penggunaan Angkutan Transportasi Udara untuk Mudik 2020
• 5 Resep Lumpia Goreng yang Cocok untuk Buka Puasa, Apa Anda Sudah Mencobanya ?
Pintu masuk ditutup dan bertuliskan: Permakluman, untuk sementara waktu Pantai Padanggalak ditutup untuk umum kecuali untuk kegiatan keagamaan demi mencegah penyebaran Covid-19.
Beberapa warga yang akan melakukan aktivitas olahraga diminta untuk putar balik.
Sementara untuk yang akan bersembahyang ke Pura Campuhan Windhu Segara diijinkan.
Bahkan Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara juga memilih memutar arah.
Jaya Negara yang mau membawa bantuan ke nelayan lewat Pantai Padanggalak, memilih mencari akses jalan lain untuk menghormati penutupan ini.
Sekretaris Bendesa Adat Kesiman, I Nyoman Gede Widarsa mengatakan, penutupan ini dilaksanakan setelah dilakukan paruman pada 15 April 2020 lalu dan juga mengikuti instruksi dari Walikota Denpasar.
"Pantai Padanggalak ini kan ramai dijadikan untuk kegiatan olahraga dan ritual, sehingga berpotensi jadi tempat penyebaran Covid-19," katanya.
Untuk penjagaan pihaknya menerjunkan pecalang yang dibagi ke dalam dua shift dan setiap shift dijaga 4 orang petugas.
Penjagaan dimulai pukul 06.00 Wita hingga pukul 21.00 Wita.
"Kami belum tahu sampai kapan ini dilakukan. Kami akan mengikuti perkembangan kasusu Covid-19," katanya.