Semua Anak Terlahir Cerdas, Temukan Tipe Kecerdasan pada Anak Cara Mengembangkannya
Dengan mengetahui potensi anak, maka akan lebih mudah bagi orangtua untuk mengembangkan dan mendorong anak untuk mengembangkan kemampuannya.
TRIBUN-BALI.COM – Sebagai orangtua, penting untuk mengembangkan potensi anak.
Pasalnya, dengan mengetahui potensi anak, maka akan lebih mudah bagi orangtua untuk mengembangkan dan mendorong anak untuk mengembangkan kemampuannya.
“Anak akan tumbuh menjadi anak yang memiliki harga diri yang positif.”
“Bahkan anak pun akan mampu mengaktualisasikan dirinya sesuai dengan kemampuan dasar yang ia minati,” jelas Irma Gustiana A., M.Psi, Psi, Psikolog anak dan remaja.
• Resep Minuman Untuk Berbuka Puasa : Es Degan Cocopandan Squash
• Bahan Makanan yang Bikin Kenyang Lebih Lama Saat Puasa, Ternyata Bukan Nasi atau Mie Instan
• 5 Resep Lumpia Goreng yang Cocok untuk Buka Puasa, Apa Anda Sudah Mencobanya ?
Oleh karena itu, ada baiknya orangtua memiliki beberapa perilaku berikut sehingga lebih mudah menggali potensi anak.
Mengenali minat dan bakat anak sejak usia dini akan sangat bermanfaat bagi orangtua untuk mengarahkannya secara tepat dan sesuai usia.
Minat dan bakat anak nantinya akan menjadi life skill, yaitu kemampuan khusus untuk dapat bertahan hidup dan menjadi berhasil.
Ini menjadi bekal yang sangat bermanfaat hingga mereka dewasa nanti.
• SEDANG BERLANGSUNG Program Belajar dari Rumah TVRI, Berikut Jadwal Dan Link Streaming 25 April 2020
• Tak Jujur hingga Dipaksa Putar Balik, Kisah Para Warga yang Berusaha Mudik meski Dilarang
• Ini Karakter Menarik dari Setiap Zodiak, Taurus Selalu Rendah Hati, Bagaimana dengan Zodiakmu ?
Berikut ini 5 tahap bagaimana mengembangkan potensi anak sejak dini:
Memberikan stimulus
Beri rangsangan pada anak untuk bisa lebih bereksplorasi terhadap diri dan lingkungan.
Orangtua dapat memulai dengan memberi kesempatan pada anak mengenal berbagai macam bentuk kegiatan, olahraga, hobi, musik, atau berbagai jenis pekerjaan di sekelilingnya.
Tentunya hal ini perlu dilakukan dengan menggunakan pendekatan ringan dan menyenangkan sesuai usia anak.
Sebagai contoh, orangtua dapat mengajak anak ke lapangan untuk melihat berbagai macam jenis olahraga, menghadiri pertunjukan musik ramah anak, menyaksikan pentas-pentas kesenian atau dengan berjalan-jalan di taman bermain.
Melalui stimulan ini, orangtua dapat mendeteksi apa yang menjadi minat dan bakat anak.
• Awalnya Malu-malu, Pasien Corona di Banyuwangi Ini Akhirnya Ikut Karaoke
• Petani Muda di Payangan Bagi-bagi Bibit Sayur Gratis Agar Warga Mau Bertani Lagi