BBPOM di Denpasar
BBPOM Gunakan Farmakovigilans untuk Monitoring Efek Samping Obat
Efek samping obat atau adalah respons terhadap suatu obat yang merugikan dan tidak diinginkan, yang terjadi pada dosis yang biasanya digunakan
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - BBPOM berikan penjelasan terkait efek samping dari obat.
Efek samping obat atau adalah respons terhadap suatu obat yang merugikan dan tidak diinginkan, yang terjadi pada dosis yang biasanya digunakan pada manusia untuk pencegahan, diagnosis, atau terapi penyakit atau untuk modifikasi fungsi fisiologik.
Untuk mengedukasi masyarakat tentang efek samping obat, BBPOM gunakan Farmakovigilans untuk memonitoring efek samping dari obat (MESO).
Tujuan dari Farmakovigilans atau monitoring efek samping obat adalah, mendeteksi dini efek samping obat yang belum dikenal dari interaksi obat, mendeteksi adanya peningkatan frekuensi efek samping yang telah diketahui, mengindentifikasi faktor risiko dan kemungkinan mekanisme terjadinya efek samping tersebut, mengevaluasi keamanan obat pada penggunaan jangka panjang, deteksi potensi risiko pada kelompok tertentu (seperti anak, wanita hamil, lansia) dan kajian manfaat atau risiko obat beredar.
• Teleconfrence Bareng Koster, Jokowi Puji Penanganan Covid-19 di Bali
• Realokasi Anggaran, Skema dan Kebijakan Penanganan Covid-19 Telah Selesai di Kemendagri
• Kemenparekraf RI Berikan 11.000 Paket Sembako untuk Pekerja Pariwisata Bali yang Terdampak Covid
Yang perlu diketahui juga, jika efek samping obat itu dimonitor dan dilaporkan oleh tenaga kesehatan dan industri farmasi ke Badan POM melalui mekanisme pelaporan efek samping obat.
.
.
#BPOMRI
#ObatAman
#Efeksampingobat
#SeputarBPOM
#SahabatBPOM
#HaloBPOM1500533
Reposted from @bpom_ri.