Kematian Ratusan Babi di Klungkung Masih Misterius, Belum Tentu Akibat ASF
Secara komulatif, dari Februari hingga April, terdapat 418 ekor babi mati yang tersebar di empat kecamatan.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Bambang Wiyono
Menjaga lalu-lintas ternak, memasak pakan hingga matang, serta penyemprotan kandang dengan disinfektan secara rutin.
“ASF ini penyakit yang disebabkan oleh virus yang tidak ada obatnya. Selain itu vaksinnya juga belum ditemukan, sehingga cara yang sejauh ini paling efektif untuk mencegahnya adalah menjaga kesehatan kandang. Misal jangan membiarkan orang dengan bebas keluar masuk kandang, dan menjaga lalu lintas ternaknya. Sebaiknya peternak tidak mengambil bibit di daerah yang jumlah kematian babinya cukup signifikan," jelas Juanida.
Harga Turun
Dalam rentang beberapa minggu ini, harga daging babi di Klungkung Rp 55 ribu per kilogram. Padahal awal April sempat menyentuh harga Rp 65 ribu per kilogram.
Kadis Pertanian Klungkung IB Juanida mengatakan, turunnya harga daging babi bukan karena ASF. Namun lebih karena kondisi ekonomi secara umum yang lesu, dampak pandemi Covid- 19.
“Saat ini kan daya beli masyarakat secara umum menurun, karena dampak pandemi Covid- 19. Tingkat konsumsi masyarakat tentu menurun, menyesuaikan kondisi mereka. Sehingga berdampak pada permintaan dan harga daging babi di pasaran," jelas Juanida. (*)