Corona di Bali

Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah Diprediksi Tak Pengaruhi Harga Daging Hewan di Bali

Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah diprediksi tak mempengaruhi harga daging hewan di Bali

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Rino Gale
Pedagang ayam di Pasar Kuta, Rabu (13/6/2018). 

Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah yang diperkirakan jatuh pada 24 atau 25 Mei 2020 diprediksi tak mempengaruhi harga daging hewan di Bali.

Meskipun, para umat muslim di Bali kebanyakan tidak melakukan mudik akibat dampak dari pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Ni Made Sukerni mengatakan, tahun ini memang banyak umat muslim yang merayakan lebaran di Bali.

Meski begitu ia memprediksi bahwa hal tersebut tidak akan terlalu berpengaruh terhadap harga daging hewan di pasaran.

WIKI BALI - Daftar Guru dan Murid Berprestasi di SMAN 4 Denpasar dari Tahun ke Tahun

PMI Denpasar Gelar Donor Darah Antisipasi Kekurangan Stok, Dapat 22 Kantong Darah Selama 3 Jam

Daya Beli Masyarakat Rendah, Harga Daging Ayam dan Babi di Bali Turun di Tengah Pandemi Covid-19

"Kayaknya sih tetap tidak terlalu berpengaruh nggih," kata Sukerni saat ditemui di kantornya, Selasa (28/4/2020) siang.

Dirinya berani memprediksi tidak berpengaruh, karena sebagian besar masyarakat kini daya belinya menurun, imbas pandemi Covid-19.

Apalagi stok daging hewan, terutama ayam di Bali saat ini cukup banyak.

Pihaknya juga sampai menyarankan setiap peternak untuk memiliki freezer di rumah masing-masing guna menyimpan daging ayam yang tidak laku.

Dirinya menceritakan, saat lebaran tahun lalu memang sama sekali tidak mempengaruhi harga daging hewan di pasaran.

Apalagi saat itu umat muslim di Bali melakukan mudik ke kampung halamannya masing-masing di luar Bali.

Bahkan ketika menjelang lebaran, para peternak di Bali sudah melakukan pengurangan populasi di kandangnya masing-masing.

Hal itu karena saat lebaran konsumsi daging hewan di Bali justru mengalami penurunan.

"Dulu tidak terpengaruh, karena mereka mudik. Dua minggu menjelang lebaran peternak kita sudah mengurangi jumlah populasi di kandang," kata Sukerni. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved