Ngopi Santai
Corona dan Lockdown Pun Jatuh Cinta
kira-kira 22 hingga 25 tahun dari sekarang, Corona dan Lockdown saling jatuh cinta lalu sepakat mengikat janji suci perkawinan
Penulis: DionDBPutra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Untungnya, dokter dan perawat sigap membantunya bersalin.
Covid dan Corona lahir selamat dan sehat.
Peristiwa atau Tokoh Terkenal
Orangtua memberi nama anak terinpirasi dari peristiwa atau kejadian tertentu sebenarnya bukan hal baru.
Masyarakat Indonesia pun lazim melakukan hal tersebut.
Saya punya seorang kenalan bernama Yasinta Sengsara.
“Ibuku sangat menderita ketika melahirkan saya di kampung udik di Flores,” katanya ketika kutanya mengapa namanya demikian.
Rekanku wartawan generasi awal Harian Pos Kupang bernama Stanislaus Peluru.
Stanis ulet dan rajin bekerja.
Suka bercanda dan piawai menjalin relasi dengan siapa saja.
Stanis pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Alor, daerah asal pemain Bali United Yabes Roni Malaifani dan penyanyi muda yang lagi naik daun, Andmesh Kamaleng.
Selain peristiwa, orang doyan memberi nama sang anak dari nama figur terkenal, mulai dari tokoh agama, atlet profesional, pemimpin bangsa dan sebagainya.
Nama pemain bintang sepak bola termasuk yang favorit.
Hari-hari ini tuan dan puan tentu biasa bertemu seseorang bernama Ronaldo, Messi, Rivaldo, Wayne, Beckham, Zidane, Zico, Baggio, Maldini, Dede Sulaiman, Johan Pasla, Bambang Nurdiansyah dan lainnya.
Tahun 1986 ketika Diego Armando Maradona berada di puncak kejayaannya, mengantar Argentina menjadi juara Piala Dunia, lebih dari 200 bayi yang lahir bulan Mei-Agustus tahun ini diberi nama Maradona.
Maradona menghipnotis dunia. Bukan cuma itu.
Seorang gadis dari Benfleet Inggris, Jeniece Harris rela membayar 3 ribu poundsterling kepada seorang ahli hukum di negeri Ratu Elizabeth II itu guna mengubah namanya menjadi Janiece Jennifer Dorothy Arsenal Maradona.
Maradona tergolong nama pesepakbola yang paling banyak dipakai.
Maklum dia merupakan pemain terbaik abad ke-20 selain bintang Brasil, Edson Arantes do Nascimento alias Pele.
Para pakar pernah meneliti anatomi Maradona saat bermain bola.
Bagian tubuh Maradona yang paling berperan adalah pinggul.
Liukannya menipu dan memabukkan lawan.
Kesimpulan lain, Maradona itu jenius bola, skill-nya gabungan lima seniman bola terbesar dalam sejarah.
Ia mampu mengutak-atik bola seperti Pele, menguasai lapangan tengah selevel Johan Cruyff, berkelit bagaikan George Best, gerakan kakinya laksana Roberto Baggio dan umpan-umpannya matang terukur seperti Franz Beckenbauer pada masa puncaknya.
Satu dekade terakhir nama bintang sepak bola yang paling banyak diadopsi adalah Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.
Wajar karena keduanya silih berganti meraih penghargaan terbaik mulai dari level klub hingga sejagat.
Ada yang bilang nama adalah doa.
Memberi nama anak sama artinya dengan mendoakan anak sehat, sejahtera dan bahagia.
"What's in a name? Demikian ungkapan terkenal William Shakespeare dalam roman klasik tentang kasih tak sampai Romeo dan Juliet.
Apalah arti sebuah nama?
Andaikan tuan memberikan nama lain untuk bunga mawar, ia tetap akan berbau wangi bukan?
Selamat datang ke dunia generasi yang lahir di tahun Corona.
Dikau tetaplah anak cantik dan rupawan yang kami kasihi selalu meskipun namamu Covid, Corona, Sanitizer, Lockdown atau Swab. Sehat selalu ya.
Buat ayah ibumu yang sedang berbahagia, jangan lupa tetap di rumah saja.
Pakai masker, hand santizer, jaga jarak kalau sedang keluar rumah.
Maklum Covid dan Corona yang asli masih berkeliaran bebas lepas di luar sana.
Kejam dia. Belum ada obatnya pula.
(dion db putra)