Jerman Buka Kembali Rumah Ibadah, Museum, Kebun Binatang dan Taman Bermain

Namun, acara publik dengan kerumunan besar masih tetap dilarang. Pemerintah

Editor: DionDBPutra
Pixabay
Ilustrasi 

TRIBUN-BALI.COM- Pemerintah Jerman akhirnya membuka kembali rumah ibadah, taman bermain, museum, dan kebun binatang setelah berpekan-pekan menutupnya akibat wabah virus corona.

Namun, acara publik dengan kerumunan besar masih tetap dilarang.
Pemerintah Jerman mulai mengurangi pembatasan yang diberlakukan akibat pandemi virus corona.

Pemerintah Jerman akan membuka kembali rumah-rumah ibadah dan sejumlah ruang komunal lainnya.

Pengurangan pembatasan ini diputuskan setelah Kanselir Jerman, Angela Merkel menggelar pertemuan dengan 16 kepala negara bagian Jerman pada Kamis (30/4/2020).

Museum, taman-taman, kebun binatang, taman bermain, dan monumen-monumen juga akan kembali dibuka dalam beberapa hari ke depan.

Dilaporkan Hilang Saat Bermain Kano, Tim SAR Temukan WNA Ini Dalam Keadaan Meninggal

Kisah Bapak Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara, Pencetus Taman Siswa hingga Tut Wuri Handayani

6 Zodiak Ini Memiliki Sifat Mandiri, Sagitarius Tidak Mempercayai Orang Lain

Merkel mengatakan kepala negara bagian akan memutuskan perihal pembukaan kembali gereja dan tempat ibadah lainnya.

Selain itu, beberapa acara keagamaan seperti pernikahan, pembaptisan, dan pemakaman juga akan diizinkan.

Namun, Merkel mengatakan keputusan untuk membuka kembali restoran-restoran saat ini masih menjadi keputusan yang “problematik”.

“Kita tidak bisa memeriksa apakah orang yang datang di satu meja berasal dari keluarga yang sama, atau justru dari rumah tangga yang berbeda,” ujar Merkel.

Merkel menggambarkan keputusan pengurangan pembatasan ini sebagai “langkah perantara” dalam perang melawan virus corona.

Dia mengatakan langkah-langkah lebih lanjut akan diumumkan pada pekan depan.

Aturan social distancing di Jerman masih akan tetap berlaku setidaknya sampai 10 Mei 2020.

Merkel dan perdana menteri 16 negara bagian Jerman akan memutuskan jika ada perpanjangan lebih lanjut pada Rabu depan.

Merkel mengatakan tujuan utama Jerman saat ini adalah sebanyak mungkin mencegah virus corona menyebar dengan cepat.

“Kita tidak memiliki obat apa pun, kita tidak memiliki vaksin untuk melawan virus, oleh karena itu, tujuan kita adalah selalu memperlambat penyebaran virus,” kata Merkel.

Menurutnya, Jerman telah “berhasil mencapai tujuan ini.”

Tidak terlalu berbahaya

Profesor Epidemiologi Karl Lauterbach mengatakan kepada Deutsche Welle (DW) bahwa pengurangan pembatasan yang diumumkan pada Kamis itu “tidak terlalu berbahaya”.

Lauterbach, yang juga merupakan anggota parlemen senior untuk Demokrat Sosial kiri-tengah itu mengatakan bahwa dia “senang pemerintah belum memutuskan pengurangan pembatasan untuk sekolah dan taman kanak-kanak."

Karena menurutnya, pemerintah bisa saja “kelewat batas” dengan adanya pelonggaran pembatasan ini.

Dua minggu lalu, pemerintah sebut akan mengizinkan siswa yang akan menyelesaikan sekolah dasar atau menengah tahun ini untuk kembali ke sekolah.

Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan transisi ke tahap pendidikan selanjutnya.

Otoritas Jerman juga diperkirakan akan mengumumkan rencana terkait memulai kembali pelajaran bagi siswa-siswa yang lain pada pekan depan.

Kepada DW, Lauterbach mengatakan dia merasa pembukaan kembali sekolah secara terbatas seperti itu adalah “sebuah kesalahan”.

Meski begitu, Menteri Pendidikan Jerman, Anja Karliczek, memperingatkan sekolah tidak akan melanjutkan kegiatan belajar-mengajar secara normal sampai tahun ajaran berikutnya.

“Hanya ketika sebagian besar populasi divaksinasi, kita akan kembali ke sekolah dengan kelas-kelas seperti biasa,” katanya kepada surat kabar Funke Mediengruppe.

“Sampai kondisi normal tersebut bisa terwujud, sekolah-sekolah Jerman akan memberikan campuran pelajaran klasik dengan pengajaran digital,” tambahnya.

Harapan untuk Bundesliga

Selain tidak memutuskan apakah sekolah akan dibuka kembali atau tidak, pemimpin federal dan negara bagian juga menunda keputusan terkait pertandingan di Bundesliga, liga sepak bola ternama Jerman.

Meski otoritas Jerman masih melanjutkan pelarangan terhadap acara publik dengan kerumuman besar, pertemuan Merkel dan kepada negara bagian Jerman pada Kamis tersebut tidak menutup adanya kemungkinan bahwa acara olahraga akan tetap diselenggarakan tanpa penonton.

Asisten utama Merkel, Helge Braun mengatakan para pejabat kemungkinan akan mengumumkan keputusan mereka untuk hal ini setelah pertemuan berikutnya pada Rabu pekan depan.

Bundesliga Jerman mulai menjalankan tes Covid-19 bagi para pemain, dengan harapan bahwa mereka akan segera dipanggil untuk dapat kembali turun ke lapangan.

Bepergian ke luar negeri tidak masuk agenda

Ketika ditanya apakah warga Jerman dapat bepergian ke luar negeri selama musim panas, Merkel mengatakan hal tersebut masih belum menjadi agenda pembahasan pemerintah.

Sebelumnya, pemerintahan Merkel telah memperpanjang peringatan perjalanan internasional hingga 14 Juni mendatang.

Namun, pada Rabu (29/4/2020), Menteri Luar negeri Jerman Heiko Maas mengisyaratkan bahwa beberapa negara Eropa dapat membuka kembali perbatasan mereka pada saat itu. “Tapi tidak ada yang bisa menjanjikan ini,” pungkasnya.

Pandemi Tidak Bertahan Selamanya

Menteri Keuangan Jerman, Olaf Scholz mengatakan negara perlu melakukan pertimbangan dan penilaian yang baik.

Tujuannya agar keberhasilan yang sudah terlihat dalam mengurangi penyebaran virus corona tidak menjadi suatu hal yang sia-sia.

“Kita semua tahu pembatasan ini sangat membebani kita dalam perjuangan melawan virus corona, tetapi pembatasan ini telah membantu kita dalam memahami angka infeksi yang terjadi,” tulisnya di Twitter.

Merkel mulai mengumumkan pelonggaran pembatasan sekitar dua minggu lalu, setelah memberlakukan penguncian pada pertengahan Maret.

Beberapa negara bagian Jerman sejak saat itu bahkan telah melangkah lebih jauh dengan mengizinkan tempat-tempat ibadah, toko-toko besar, dan ruang publik lainnya untuk melanjutkan operasi dengan hati-hati.

Kebun binatang bahkan sudah dibuka kembali di Berlin dan tiga negara bagian Jerman lainnya.

Perdana Menteri Bayern Markus Söder menekankan bahwa krisis ini “tidak akan bertahan selamanya.”

“Tapi kesabaran dan konsistensi jadi dua saran terbaik untuk kita,” tambahnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Lama Ditutup akibat Covid-19, Jerman Buka Kembali Rumah Ibadah dan Taman Bermain

h

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved