Corona di Indonesia

Dokter Berada di Garda Akhir, Pemerintah Atur Strategi Baru Hadapi Pandemi Covid-19

Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengungkapkan, ada strategi baru yang dilakukan pemerintah dalam menangani pandemi Covi

Pixabay
Ilustrasi Covid-19 

TRIBUN-BALI.COM - Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengungkapkan, ada strategi baru yang dilakukan pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19.

Selain melakukan pendekatan medis untuk menangani pasien positif, pendekatan psikologis juga dilakukan sebagai upaya pencegahan.

Hal itu, menurut dia, penting dilakukan karena jumlah tenaga medis dan infrastruktur kesehatan yang dimiliki pemerintah terbatas.

Sehingga, keseimbangan langkah medis dan psikologis perlu dilakukan secara beriringan.

ASEAN Sepakati 7 Upaya Kerja Sama Pariwisata di Tengah Pandemi

Live Streaming Program Belajar dari Rumah TVRI 3 Mei 2020: Diaspora Bugis Makassar di Tanah Melayu

"Keseimbangan itu harus kita jaga," kata Doni, seperti dilansir dari laman Covid19.go.id, Minggu (3/5/2020).

Doni sebelumnya menyampaikan strategis tersebut saat rapat dengan Komisi VI DPR melalui sambungan telekonferensi di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (2/5/2020).

Dalam penanganan Covid-19, ia menambahkan, dokter seharusnya menjadi garda terakhir.

Dalam hal ini, masyarakat harus dijaga kesehatannya sehingga dokter dapat diselamatkan.

Mengacu data Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) sudah 26 dokter meninggal dunia selama masa pandemi Covid-19.

Jumlah ini belum termasuk tenaga kesehatan lain yang turut serta dalam penanganan pandemi seperti perawat hingga petugas pengantar jenazah.

"Dokter bukan jadi benteng utama, tapi benteng terakhir," kata Doni.

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Membelikan Mainan untuk Si Kecil

Periode 25-28 April, Bandara Ngurah Rai Layani 17 Penerbangan Kargo dengan Berat Capai 204 Ton

Untuk menjaga kesehatan masyarakat, ia menuturkan, tentunya gizi mereka harus dapat dicukupi untuk meningkatkan imunitas.

Di samping juga menjaga pergerakkan roda perekonomian masyarakat.

Ia menegaskan, dalam menangani sebuah bencana, tidak boleh sampai memunculkan bencana baru.

"Hungry man becomes angry man. Kita tidak ingin arahnya ke sana," tegas Kepala BNPB ini.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Mataram
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved