Corona di Bali
Periode 25-28 April, Bandara Ngurah Rai Layani 17 Penerbangan Kargo dengan Berat Capai 204 Ton
Terdapat 9 bandara Angkasa Pura Airports yang menerima permintaan extra flights untuk mengangkut logistik atau kargo
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Angkasa Pura Airports melakukan koordinasi ketat dengan maskapai dan perusahaan kargo agar arus pengiriman logistik dapat berjalan lancar pada masa aturan larangan mudik dan masa pandemi Covid-19 ini.
Hal tersebut ditunjukkan dengan terdapatnya permintaan extra flights untuk penerbangan yang mengangkut logistik oleh pesawat yang biasanya mengangkut penumpang.
Setidaknya terdapat 9 bandara Angkasa Pura Airports yang menerima permintaan extra flights untuk mengangkut logistik atau kargo, yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Sentani Jayapura, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Bandara El Tari Kupang, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, dan Bandara Sam Ratulangi Manado.
“Angkasa Pura Airports mendukung penuh maskapai yang mengalihfungsikan pesawat yang biasa mengangkut penumpang menjadi pesawat pengangkut logistik atau kargo melalui pengaturan prioritas bersama perusahaan kargo lainnya berdasarkan waktu kedatangan barang di terminal kargo bandara,” kata Direktur Utama Angkasa Pura Airports Faik Fahmi, Minggu (3/5/2020) melalui keterangan tertulisnya.
• Nikmati Hidup Mewah pada Umur Ini Bagi yang Lahir Minggu Wage Uye
• Pemkot Surabaya Ungkap Riwayat 2 Karyawan Sampoerna Terinfeksi Covid-19
• Jadwal Imsak & Buka Puasa Ramadhan 1441 H Minggu 3 Mei 2020 di Kota Denpasar & Sekitarnya
Menurutnya alih fungsi ini akan memperlancar arus kargo yang sempat tertunda pengirimannya karena banyaknya pembatalan penerbangan lanjutan akibat tingkat keterisisan penumpang yang tidak mencukupi kuota untuk terbang.
Sejalan dengan itu, lanjut Faik Fahmi, Angkasa Pura Airports juga melakukan koordinasi yang intesif dengan pihak maskapai agar konektivitas angkutan logistik udara di wilayah tengah dan timur Indonesia tetap terjaga di tengah masa pandemi ini, khususnya pada masa larangan mudik ini.
Adapun total penerbangan kargo di 9 bandara Angkasa Pura Airports pada 25-28 April 2020 yaitu 409 penerbangan (204 kedatangan dan 205 keberangkatan) dengan total kargo sebanyak 2.315.627 kg.
Tiga bandara utama dengan trafik kargo tertinggi pada periode ini pertama Bandara Sentani Jayapura dengan 243 penerbangan (121 kedatangan dan 122 keberangkatan) dan trafik kargo sebesar 1.124.142 kg.
Kedua Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dengan 62 penerbangan (33 kedatangan dan 29 keberangkatan) dan trafik kargo sebesar 432.380 kg.
Dan ketiga Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dengan 17 penerbangan (8 kedatangan dan 9 keberangkatan) dan trafik kargo sebesar 204.284 kg atau 204 ton lebih.
Tren permintaan extra flightsuntuk mengangkut logistik ini lebih awal terjadi di Bandara Sentani Jayapura, sejak penerapan kebijakan Gubernur Papua untuk menutup akses masuk orang atau penumpang baik melalui laut maupun udara pada 26 Maret lalu, sehingga penerbangan dari dan ke Bandara Sentani Jayapura hanya melayani penerbangan kargo saja.
Tren extra flightskargo tersebut kemudian dilanjutkan di Bandara SAMS Sepinggan yang dilakukan sejak 10 April 2020 dan terus berlanjut hampir setiap hari dengan 2 penerbangan per harinya (datang dan berangkat) hingga 28 April kemarin.
Adapun maskapai yang mengajukan extra flightstersebut di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan yaitu Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, dan Sriwijaya Air dengan tujuan Jakarta-Cengkareng, Makassar, dan Palu.
Sementara di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, sejak 25 April 62 penerbangan (33 kedatangan dan 29 keberangkatan) dan trafik kargo sebesar 432.380 kg.