Rindu Bertemu 612 Muridnya, Kepala SMA Ini Berkendara 1.300 Km Selama 12 Hari

Virdie Montgomery, kepala sekolah Wylie High School, menghabiskan 80 jam berkendara sejauh 1.300 km

Editor: DionDBPutra
Twitter @ahmoprincipal via KOMPAS.COM
Virdie Montgomery (kiri), kepala SMA Wylie High School di Texas, Amerika Serikat, berkendara selama 12 hari menempuh jarak 1.300 km demi temui 612 murid tingkat akhir karena rindu. 

TRIBUN-BALI.COM,TEXAS - Seorang kepala SMA di negara bagian Texas, Amerika Serikat (AS) rela bepergian selama berhari-hari demi bertemu murid-murid tingkat akhir yang dirindukannya.

Virdie Montgomery, kepala sekolah Wylie High School, menghabiskan 80 jam berkendara sejauh 1.300 km selama 12 hari.

Dilansir dari CNN Jumat (1/5/2020), ia melakukannya agar bisa bertemu 612 pelajar tingkat akhir di sekolahnya.

Dengan bantuan istrinya, Montgomery termotivasi melakukan kunjungan ini setelah melihat kalender dan menyadari semua acara murid tingkat akhir harus dibatalkan karena perintah tetap di rumah yang diterapkan di Texas.

"Kami sekolah yang sarat tradisi," katanya. "Anak-anak ini telah melihat apa yang didapat para senior mereka."

4 Zodiak Ini Memiliki Kepribadian yang Sulit Ditebak Saat Berkencan, Bikin Penasaran

Mantan Pelatih Timnas Sepak Bola Indonesia Positif Covid-19

Praktik Travel Ilegal Selundupkan Pemudik Keluar Jakarta, Tarif dari Rp 300 Ribu Sampai Rp 500 Ribu

Montgomery sangat merindukan murid-muridnya, dan ia pun rela bepergian selama berhari-hari, mengendarai mobilnya selama berjam-jam, dan mencari alamat rumah muridnya dengan Google Maps.

Sang kepala sekolah mengatakan, dia akan mengunggah jalan-jalan yang direncanakan akan dikunjungi hari itu, sehingga para murid bisa memperkirakan di mana dirinya berada dan kapan akan tiba.

Perjalanan Montgomery biasanya dimulai pukul 10.00 pagi dan berakhir sekitar pukul 17.00-18.00 waktu setempat.

"Bahkan sekarang setelah saya melakukan ini, Anda masih bisa merasakan 'apa lagi yang bisa saya lakukan'."

"Karena saya tahu bagaimana perasaan mereka, saya tahu mereka merasa seperti kehilangan," kata kepala sekolah dikutip dari CNN.

Lauren Gurley seorang murid tingkat akhir mengatakan, kunjungan kepala sekolah ke rumahnya sangat istimewa - terutama karena transisi ke sekolah online cukup sulit baginya.

"Itu semacam menunjukkan kepada orang-prang bahwa ada orang yang peduli padamu di luar sana."

"Kebanyakan kepala sekolah tidak akan melakukan itu," terangnya.
Sebelum perintah tetap di rumah diberlakukan, Gurley menuturkan Montgomery suka menjalin hubungan akrab dengan murid-muridnya, tetapi kunjungan ini "membuatnya lebih istmewa".

Montgomery termasuk kepala sekolah yang aktif di media sosial.
Ia pun mendokumentasikan perjalanannya di Facebook, Twitter, dan YouTube.

"Hadiah paling berharga yang bisa diberikan siapa pun dan tidak dapat diganti adalah waktu," tulis Montgomery.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved