Corona di Bali

SWAB 18 Warga Bondalem Buleleng Positif Virus Corona, Desa Bondalem Diisolasi Hari ini

SWAB 18 Warga Bondalem Buleleng Positif Virus Corona, Bupati Buleleng Perintah Isolasi Desa

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Aloisius H Manggol
Pixabay
Ilustrasi Covid-19 - 10 Kasus Positif Corona di Jembrana, Kajari Usulkan Penambahan Satker Tangani Warga Meninggal Dunia 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Bupati Buleleng yang juga sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng, Putu Agus Suradnyana memutuskan untuk mengkarantina wilayah Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, mulai Minggu (3/5/2020) sore.

Karantina wilayah ini dilakukan menyusul adanya penambahan 15 warga di desa setempat yang hasil swabnya terkonfirmasi positif virus corona atau covid-19.

Sekda Buleleng, Gede Suyasa mengatakan, dari 15 warga yang terkonfirmasi positif itu, 14 diantaranya adalah pedagang di Pasar Desa Bondalem.

Sementara satunya lagi adalah anak dari Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dengan kode 18.

Dengan adanya penambahan PDP terkonfirmasi positif virus corona ini, Bupati pun mengambil kebijakan untuk mengkarantina wilayah itu selama 14 hari kedepan.

Artinya, warga tidak diperbolehkan untuk keluar atau masuk ke desa dengan jumlah penduduk sekitar 8.372 jiwa tersebut.

Secara resmi, karantina wilayah ini dimulai dilaksanakan Minggu (3/5/2020) sore.

Namun diperkirakan mulai efektif pada Senin (4/5/2020), sebab Perbekel akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat di Desa Bondalem.

"Warga di desa masih tetap bisa beraktivitas, seperti berkebun atau memberi pakan ternak. Diwajibkan menggunakan masker bila keluar rumah. Tidak boleh kumpul-kumpul. Jika ada kematian, tetap bisa melaksanakan upacara, namun jumlah peserta dibatasi hanya 25 orang. Polisi, anggota TNI, dan Satpol PP akan melakukan pemantauan tiap hari," jelas Suyasa.

Disisi lain, Bupati juga mengambil keputusan khusus untuk 28 KK yang lokasi rumahnya berdekatan dengan kediaman milik PDP 18, yang terletak di Dusun Celagi Batur, Desa Bondalem.

Suyasa menyebut, khusus 28 KK itu tidak diperkenankan untuk keluar rumah.

Berbeda dengan warga lain, yang masih diizinkan untuk berkativitas diseputaran desa.

Keputusan ini diambil mengingat di wilayah tersebut telah terdapat empat PDP yang hasil swabnya terkonfirmasi positif virus corona, yakni PDP dengan 18 (pedagang di Pasar Desa Bondalem) dua orang anak dari PDP 18, serta satu orang ipar dari PDP 18.

"28 KK ini betul-betul tidak boleh keluar rumah. Mereka diisolasi selama 14 hari," terang Suyasa.

Dengan adanya karantina wilayah ini, Pemerintah pun memiliki kewajiban untuk memberikan sembako kepada seluruh Kepala Keluarga (KK) yang ada di Desa Bondalem.

Kata Suyasa, sembako nantinya akan dikirim seminggu sekali oleh Gugus Tugas Kabupaten, dan akan disalurkan ke masing-masing rumah warga lewat Bumdes dan relawan yang ada di desa setempat.

Anggaran yang disiapkan untuk pemberian sembako ini diperkirakan mencapai Rp 32 miliar, dan akan digunakan untuk membeli beras sebanyak 102 ton, telur, mie instan dan minyak goreng.

Surat Keputusan (SK) Bupati akan segera dibuat agar bisa digunakan sebagai dasar acuan Dinas Sosial untuk menyalurkan sembakonya.

Sekedar mengingatkan, transmisi lokal terjadi di Desa Bondalem, saat Gugus Tugas pertama kali menemukan adanya salah seorang warga di desa tersebut (PDP 13) yang hasil swabnya terkonfirmasi positif virus corona.

PDP 13 diduga sempat menyalurkan barang dagangan ke Pasar Desa Bondalem.

Kemudian terjadi transmisi, hingga menyebabkan PDP 18 yang merupakan pedagang di Pasar Desa Bondalem ikut terkonfirmasi positif virus corona.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng kemudian melakukan tracing dan rapid test kepada seluruh pedagang yang ada di Pasar Desa Bondalem, termasuk kepada seluruh keluarga yang sempat melakukan kontak dengan PDP 18.

Alhasil kini ditemukan adanya 18 warga di Desa Bondalem yang hasil swabnya terkonfirmasi positif virus corona.

Dengan rincian PDP dengan kode 18, Dua orang anak dari PDP 18, satu orang ipar dari PDP 18, dan 14 orang pedagang di Pasar Desa Bondalem.

"Masih ada 11 orang lagi yang hasil swabnya belum keluar. Saat ini kami masih menunggu hasilnya. Kami juga saat ini sedang melakukan tracing kepada orang-orang yang sempat melakukan kontak dengan 14 pedagang yang hasil swabnya terkonfirmasi positif ini. Pasar Desa Bondalem juga mulai Sabtu kemarin sudah kami tutup," ungkap Suyasa.

Dengan terjadinya kasus transmisi lokal di Desa Bondalem, Suyasa pun mengimbau kepada seluruh masyarakat Buleleng untuk disiplin menggunakan masker, menerapkan perilaku hidup bersih, serta melakukan sosial distancing agar penyebaran virus corona dapat ditekan. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved