Tak Lagi Rapid Test, PMI Kapal Quantum of The Seas Yang Hari Ini Datang di Benoa Langsung Tes Swab

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, I Made Rentin membenarkan perihal adanya Kapal Pesiar

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali/dwi suputra
Ilustrasi test SWAB covid-19 

Empat kapal pesiar yang sudah diterima oleh Bali sebelumnya yakni Voyager of the Seas, Azamara Journey, Spectrum of the Seas dan Ovation of the Seas.

Keempat kapal itu selama empat hari berturut-turut menurunkan ABK-nya secara bergiliran mulai dari 16 hingga 19 April 2020.

ABK yang turun dari keempat kapal tersebut, baik yang dari dalam maupun luar Bali yakni sebanyak 911 orang.

"Jadi pusat melihat Bali sudah empat kali, setelah itu ya pelabuhan lain dikasi, karena memang kebijakannya adalah tiga pelabuhan (yaitu) Benoa, Tanjung Priok dan Batam. Yang lain kan belum pernah menurunkan. Itu pertimbangan Kementerian Perhubungan," jelas Rentin.

Guna merespon ABK asal Bali di kapal pesiar Carnival Splendor yang merasa kecewa tidak bisa pulang melalui Pelabuhan Benoa, Rentin menegaskan bahwa pihaknya tidak bisa memaksakan, karena debarkasi atau penurunan penumpang ABK sepenuhnya menjadi kewenangan pusat.

Baginya, di manapun ABK tersebut turun, perlakuannya tetap sama, yakni masuk ke tempat karantina seperti yang dilakukan di Bali.

Nantinya setelah menjalani karantina tentu mereka akan dipulangkan ke Pulau Dewata.

"Bukan berarti baru dia turun di Jakarta tidak bisa pulang ke Bali," kata Rentin yang juga sebagai Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali itu.

Ia pun menegaskan, nantinya setelah PMI melakukan karantina di Jakarta, tentunya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 akan tetap menerima para ABK tersebut dengan baik. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved