Usai Terombang Ambing 11 Jam di Perairan Desa Sangsit Buleleng, Kapal Ikan Baruna Jaya Ditemukan
Kapal bermuatan tujuh ABK ini lantas terombang-ambing selama kurang lebih 11 jam di tengah laut wilayah utara Desa Sangsit.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA – Kapal pengangkut ikan, KM Baruna Jaya Raya yang berlayar dari pelabuhan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur menuju ke Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Sangsit, Kecamatan Sawan, Buleleng mengalami mati mesin, pada Kamis (7/5/2020) sore, sekira pukul 16.20 wita.
Kapal bermuatan tujuh ABK ini lantas terombang-ambing selama kurang lebih 11 jam di tengah laut wilayah utara Desa Sangsit.
Dikonfirmasi melalui saluran telepon, Kepala Pos SAR Buleleng, Dewa Putu Hendri Gunawan mengatakan, KM Baruna Jaya lepas sandar dari Pelabuhan Sapeken , pada Rabu (6/5) pukul 22.00 wita.
Keesokan harinya, atau lebih tepatnya pada Kamis (7/5) sore, kapal tiba-tiba mengalami mati mesin. Kondisi ini lantas dilaporkan oleh nakhoda kapal, Subhan Husaini kepada Basarnas Bali.
• Punya Penyakit Jantung, Seorang PDP Positif Covid-19 Asal Buleleng Dirujuk ke RSUP Sanglah
• PNS Terima THR Rp 1,5 - Rp 5,9 Juta, Cair Pekan Depan, CPNS Cuma Dapat 80 Persen
• IKIP PGRI Bali Serahkan 191 Paket Sembako Kepada Warga Banjar Tegehkuri dan Batanancak Denpasar
Berangkat dari laporan itu, Basarnas Bali pun menugaskan Basarnas Mataram, dan POS SAR Buleleng untuk melakukan pencarian.
Hingga pada Jumat (8/5) sekira pukul 03.00 wita, petugas akhirnya berhasil menemukan KM Baruna Jaya Raya, di titik koordinat 7°53'24.54"S - 115° 4'24.54"E, atau 11.78 nautical mile sebelah utara perairan Desa Sangsit.
"Saat kapal ditemukan, mesin kapal itu sudah bisa menyala. Sudah diperbaiki oleh ABKnya. Sehingga kami hanya mengawal kapal itu untuk bersandar di PPI Sangsit," jelas Hendri.
Pasca kapal ditemukan, seluruh ABK sebut Hendri dalam keadaan sehat.
Hingga berita ini ditulis, mereka masih berisitirahat di PPI Sangsit.
"Kami tugasnya hanya mengevakuasi. Saya kurang tau kalau ABK itu apakah akan di rapid test atau bagaimana. Yang jelas kapal itu tidak mengangkut penumpang. Kapal hanya mengangkut ikan," tutup Hendri. (*)