Keluarga ABK di Kapal China yang Jasadnya Dilarung ke Laut Angkat Bicara, Begini Jawaban Perusahaan
Kakak korban kapal China Longxing 629 buka suara mengenai nasib naas yang diterima sang adik, beberkan jawaban perusahaan
TRIBUN-BALI.COM - Keluarga ABK Indonesia yang jadi korban meninggal di kapal China akhirnya angkat bicara.
Ungkap jawaban perusahaan terkait yang terjadi pada adiknya.
Apa jawabannya?
Kakak korban kapal China Longxing 629 buka suara mengenai nasib naas yang diterima sang adik, beberkan jawaban perusahaan
Kisah pilu 18 ABK Indonesia yang mengalami kekerasan di kapal China Longxing 629 tengah menjadi pembicaraan hangat internasional.
Empat dari 18 ABK meninggal dunia diduga setelah mengalami eksploitasi.
Tiga orang meninggal ketika masih berada di atas kapal dan jenazahnya ketiganya dilarung ke laut.
Hal tersebut dianggap melanggar perjanjian dimana abu jenazah akan dikembalikan ke keluarga.
Ketika ABK yang meninggal diatas kapal adalah Al Fattah(19), Sefri (24) dan Ari (24).
Kakak kandung Sepri pun bersedih kehilangan sang adik.
Dirinya tak terima Sepri dilarung ke laut tanpa ada komunikasi dengan keluarga sebelumnya.
Dipertanyakan pihak keluarga
Kakak kandung Sepri, Rita Andri Pratama mengatakan, keluarga sempat mempertanyakan keputusan perusahaan melarung jenazah adiknya usai meninggal.
"Namun hanya dijawab pihak perusahaan karena komunikasi saat itu susah," kata Rita.
Dari informasi yang diperoleh pihak perusahaan, Sepri sempat mengalami sakit sesak napas dan bengkak-bengkak.