Corona di Bali

Pengguna Jasa di Pelabuhan Padang Bai Karangasem di Rapid Test Petugas

Pintu masuk Bali dari Pelabuhan Padang Bai, Kecamatan Manggis, Karangasem, Bali, diperketat petugas.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Saiful Rohim
Pengguna jasa di Pelabuhan Padang Bai, Kecamatan Manggis, Karangasem di rapid test oleh petugas kesehatan Pelabuhan. 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Pintu masuk Bali dari Pelabuhan Padang Bai, Kecamatan Manggis, Karangasem, Bali, diperketat petugas.

Pengguna jasa yang keluar/masuk Pelabuhn Padang Bai di rapid test untuk mengantisipasi serta memutus penyebaran corona virus disease (COVID-19) yang makin berkembang.

Koordinator Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Padang Bai, I Putu Suardiana menjelaskan, kegiatan rapid test untuk penguna jasa sekitar Pelabuhan Padang Bai dimulai dari dua minggu lalu.

Bermula dari pemberian alat rapid test dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) serta Provinsi Bali.

Menghilangkan Kesepian di Masa Pandemi, Cara Mudah Agar Tidak Merasa Sendirian

Ini 5 Zodiak yang Paling Beruntung, Tidak Perlu Melakukan Banyak Usaha untuk Mendapatkan Sesuatu

Sebaiknya Hindari Makan Tengah Malam, Ini 6 Dampak Buruknya Bagi Kesehatan

Rapid test yang digelar petugas ke pengguna jasa di Pelabuhan Padang Bai dilakukan secera selektif.

Hanya penguna jasa tertentu.

Tergantung kondisi suhu tubuh para penguna jasa.

Seandainya suhu tubuh bersangkutan panas, berarti harus rapid test.

Jika tidak panas, berarti tak perlu rapid test.

"Tapi kalau seandainya tak panas, yang bersangkutan tak di rapid test dan diperbolehkan nyebrang. Yang bersangkutan harus tetap bawa syarat menyeberang. Seperti surat PHK dari tempat bekerja / surat kesehatan instansi terkait jika ada,"tambah I Putu Suardiana, Senin (11/5/2020) siang.

Petugas kesehatan serta instansi lain di Pelabuhan Padang Bai, terus mengecek suhu tubuh penguna jasa di Padang Bai.

Penguna jasa dengan suhu tubuh tinggi akan dibawa ke ruang tunggu untuk digelar rapid test.

Seandainya negative, yang bersangkutan boleh melanjutkan perjalanan.

"Penguna jasa yang sudah di rapid test akan diberi surat keterangan sehat, sehingga yang bersangkutan tak di test lagi oleh petugas. Langkah ini dilakukaan untuk hemat penggunaan alat rapid test,"akuinya.

Seandainya ditemukan penguna jasa reaktif positive akan dibawa menuju RS Rujukan.

Sampai sekarang belum ditemukan penguna jasa reaktif positive rapid test, semuanya negative.

Penguna jasa yang di rapid test yakni petugas pelabuhan serta pengguna jasa.

Seperti petugas pelabuhan, sopir pengangkut logistik, dan penumpang yang keluar masuk Pelabuhan Padang Bai.

"Sejak 5 Mei hingga sekarang petugas telah merapid test 38 penguna jasa. Hasilnya negative (non reaktif) semua. Penguna jasa yang di rapid test di gratiskan, tak ada pemungutan biaya apapun,"ungkapnya.

Alat rapid test didapat dari Kemenkes sebanyak 60 unit dan Dishub Provinsi Bali 100 unit.

Ditambahkan, kegiatan ini rutin dilakukan setiap hari.

Pihaknya berharap ada tambahan alat rapid test dari Provinsi atau Kementerian untuk menekan dan  memutus penyebarangan COVID-19 di Indonesia.

Sisa alat rapid test di Pelabuhan sekitar puluhan.

"Semoga ada bantuan alat rapid,"harapnya.

"Sekarang kita fokus mengecek penumpang/para pekerja yang hendak menyebrang ke Nusa Tenggara Barat atau yang masuk ke Padang Bai. Pemeriksaan akan kita perketat untuk memutus penyebaran COVID-19. Kita kerjasama dengan instansi terkait sekitar Padang Bai,"kata Suardiana.

Koordinator Satuan Pelayanan BPTD Wilayah XII Bali, Nyoman Agus Sugiarta mengatakan, petugas sekitar Pelabuhaan Padang Bai memperketat pintu masuk Bali dari Pelabuhan Padang Bai.

Pengunjung yang keluar masuk ke Bali dari Padang Bai diperiksa kesehatan, dan suhu tubuhnya.

Pemeriksaan dilakukan rutin setiap hari.

Mulai pagi hingga sore hari.

Pemeriksaan melibatkan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Denpasar Wilayah Kerja Pelabuhan Padang Bai, didampingi ASDP, KSOP, Polsek Padang Bai serta Koordinator BPTD.

Semua penumpang akan diperiksa.

Selain itu, kata Agus Sugiarta, petugas di Pelabuhan Padang Bai juga menyediakan tempat cuci tangan untuk petugas dan pnumpang yang masuk atau keluar Bali.

Ini dilakukan untuk memutus penyebaran virus Corona.

Ada lima tempat cuci tangan yang dipasang sekitar Pelabuhan Padang Bai.

Agus menambahkan, saat ini penyebarangan dari Pelabuhan Padang Bai, Kecamatan Manggis menuju Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), nampak sepi.

Begitu juga sebaliknya, dari Peelabuhan Lembar ke Pelabuhan Padang Bai, terlihat lenggang setiap hari.

Sepeda motor yang masuk ke Pelabuhan Padang Bai, maupun nyebrang ke Pelabuhan Lembar sepi.

Sepeda motor yang menyeberang per hari diperkirakan sekitar 15 unit per hari.

Begitu juga kendaraan pengangkut logistik sepi.

Pemicunya karena ada imbauan dari Kementerian akibat COVID-19.(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved