Perumda Pasar Mangu Giri Sedan Bantu Pasarkan Hasil Panen Petani di Badung
Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Mangu Giri Sedana, mulai menyerap hasil produksi padi petani untuk didistribusikan ke masyarakat.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Dalam membantu para petani di tengah Covid-19 ini, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Mangu Giri Sedana, mulai menyerap hasil produksi padi petani untuk didistribusikan ke masyarakat.
Penyerapan ini dilakukan lantaran ingin masyarakat di Badung memanfaatkan beras yang merupakan asli dari penduduk Badung.
Hal itu pun dikatakan Direktur Utama Perumda Pasar MGS Badung, I Made Sukantra, saat dikonfirmasi Selasa (12/5/2020).
Pihaknya mengatakan, dengan kondisi seperti ini, ia mampu menyerap belasan ton hasil pertanian Badung untuk didistribusikan kembali ke masyarakat.
• Beberapa Hari Terakhir Kerap Gempa, Begini Tanggapan Pihak BMKG Wilayah III Denpasar
• Tanpa Penonton, Liga Inggris Resmi Dimulai Lagi Juni 2020
• Sebagian Hasil Curian Dihabiskan untuk Sewa PSK, Mulyono Dituntut Dua Tahun Penjara
Penyerapan yang dilakukan dengan cara memasarkan beras petani lokal, khususnya petani di Badung, Bali.
“Jadi beras itu kami ambil dari penyosohan terus dilabel dengan beras MGS baru disebar ke pasaran,” ujarnya.
Selain menyebar ke pasaran, pihaknya juga mengaku akan mensosialisasikan kepada masyarakat untuk memanfaatkan beras petani lokal, sehingga petani bisa meneruskan profesi mereka menyediakan pangan untuk masyarakat.
Semua itu pun katanya sebagai upaya mewujudkan arahan bupati yang menjadikan petani bangga menjadi petani.
“Jika petani bangga menjdi petani, kami juga berharap masyarakat Badung bangga mengkonsumsi hasil pertanian sendiri,” ungkapnya.
Disinggung mengenai jumlah serapan, Made Sukantra mengatakan, rata-rata 14 ton hingga 15 ton beras per bulan yang dipasarkan ke masyarakat.
Beras yang dipasarkan semua dari petani di Badung, bahkan dirinya mengaku tidak ambil dari luar.
“Kami tidak mencari untung dalam mempromosikan hasil petani. Yang jelas dengan kodisi seperti ini Badung bisa berdikari,” katanya.
Dijelaskan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Forum Perbekel se-Badung dan Kepala Unit Pasar se-Badung untuk memberdayakan hasil pertanian Badung.
Hal itu dilakukan lantaran seperti bantuan Covid-19 yang sudah dilaksanakan itu sampai 90 ton beras petani lokal yang terserap.
“Jadi yang memberikan sumbangan beras juga bisa memanfaatkannya. Bahkan Mei ini juga kami sudah ada kerja sama dengan desa-desa di Badung untuk memanfaatkan beras petani lokal yang akan disumbangkan jumlahnya juga 90 ton lebih,” bebernya.