Bulan Ramadhan

Ini Keutamaan dan Amalan Penting di 10 Malam Terakhir Ramadhan Berdasarkan Hadis Nabi Muhammad

Ada banyak keutamaan di sepertiga bulan terakhir itu hingga Rasulullah pun mengencangkan ibadahnya.

Editor: Kambali
tribun bali/dwi suputra
Ilustrasi - bulan dan bintang 

TRIBUN-BALI.COM – Bulan suci Ramadhan tahun 1441 Hijriyah memasuki hari ke-20. Pada hari 10 terakhir ini, umat islam dianjurkan untuk melaksanakan amalan-amalan selain ibadah puasa Ramadhan tentunya.

Berikut penjelasan Kepala Seksi Pengembangan Metode dan Materi Dakwah Dit. Penerangan Agama Islam, H. Subhan Nur, Lc, M.Ag seperti dilansir bimasislam.kemenag.go.id yang diawali dari hadist Nabi Muhammad SAW.

Dari Aisyah RA, “Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir (bulan Ramadan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut”. (HR. Muslim)

Di awali dengan penjelasan hadis tersebut di atas. Hadis ini menunjukkan keutamaan semangat beribadah di 10 hari terakhir Ramadan.

Takjil Drive-Through Menjawab Rasa Rindu WNI di Canberra Akan Kudapan Khas Ramadhan Indonesia

Hadis ini menceritakan sosok baginda Nabi Muhammad SAW sebagai manusia yang paling giat dalam meraih ridha Allah SWT dengan bersungguh-sungguh memanfaatkan waktu-waktu penuh keutamaan dengan meningkatkan kualitas ketaatan, beribadah, bertaqarrub, beri’tikaf, dan mengajak anggota keluarga untuk beribadah.

Kesungguhan beliau beribadah di 10 hari terakhir Ramadan melebihi kesungguhan beribadah di waktu selainnya.

Kalimat “bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir” menunjukkan anjuran untuk tidak kendor dalam beribadah di akhir Ramadan sebagaimana fakta di masyarakat.

Kajian Ramadhan Pentingnya dan Anjuran Sedekah di Pandemi Covid-19 dan Rahasia Sedekah 1 Biji Kurma

Hadis ini menunjukkan keistiqamahan beliau dalam giat beribadah sepanjang Ramadan.

Semua hari di bulan Ramadan sangat istimewa dan semua muslim disarankan untuk melakukan ibadah dengan baik.

Namun, 10 hari terakhir Ramadan sangat istimewa.

Keutamaan di 10 Hari Terakhir Ramadhan 

Ada banyak keutamaan di sepertiga bulan terakhir itu hingga Rasulullah pun mengencangkan ibadahnya.

Setidaknya, kesungguhan beliau ini disebabkan beberapa faktor, antara lain:

Pertama, 10 hari terakhir merupakan penutup bulan Ramadan yang penuh berkah. Dan setiap amalan manusia dinilai dari amalan penutupnya.

Kedua, 10 malam terakhir adalah malam-malam yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW.

Ketiga,kerinduan akan keindahan lailatul qadar atau malam kemuliaan yang keutamaan beribadahnya melebihi beribadah sepanjang 1000 bulan.

Keempat,beliau memberikan contoh kepada umatnya agar tidak terlena dalam kesibukan mempersiapkan kebutuhan hari raya sehingga melupakan keutamaan beribadah di 10 hari terakhir.

Amalan di 10 Hari Terakhir Ramadhan

Kalimat “melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut”sebagai anjuran dan keteladanan Rasulullah SAW dalam memotivasi umatnya untuk menambah giat beribadah di 10 hari terkahir Ramadan dengan mencontohkan beberapa amalan utama. Antara lain:

1. Memperpanjang Salat Malam

Pada 10 malam terakhir, Rasulullah SAW tidak tidur, lambung beliau dan para sahabat amat jauh dari tempat tidur.

Beliau menghidupkan malam-malam tersebut untuk beribadah, salat, zikir, dan lain-lain hingga waktu fajar. Kebiasaan beribadah di 10 malam terakhir ditularkan kepada seluruh anggota keluarga beliau untuk sama-sama menikmati kesyahduan beribadah sepanjang malam.

Sebagaimana penuturan Aisyah RA:

“Rasulullah SAW biasa ketika memasuki 10 Ramadan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Kajian Ramadhan: Nuzulul Quran, Al Quran Pedoman Hidup Umat Islam, Momentum Perkuat Kepedulian

2. Memperbanyak Sedekah

Meningkatkan sedekah menjadi salah satu amalan utama di 10 hari terakhir sebagai ungkapan syukur atas nikmat dipertemukan Ramadhan, serta sebagai penyempurna ibadah puasa dan ibadah-ibadah individu lainnya.

Karena tidaklah sempurna keimanan dan kualitas ibadah seseorang kecuali jika adanya keseimbangan antara ibadah ritual dan ibadah sosial.

Sebagaimana firman Allah SWT:

“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (Qs. As-Sajdah: 16).

Bersedekah di 10 hari terakhir tidak hanya diterjemahkan dengan sedekah wajib berupa zakat fitrah dan zakal mal, tetapi juga dianjurkan memperbanyak sedekah sunnah dalam rangka berbagi kebahagiaan dan memberikan bekal makanan di hari raya Idul Fitri bagi dhuafa.

Bersedekah dapat berbentuk harta, pangan, pakaian, paket sedekah untuk yatim dan dhuafa,  dan lain sebagainya.

Kajian Ramadhan, Ini Doa Nabi Muhammad Mencegah Kepikunan dan Rahasia Baca atau Tilawah Al Quran

3. I’tikaf

I’tikaf berarti berdiam di masjid dalam rangka beribadah kepada Allah SWT.

Tidaklah seseorang keluar dari masjid, kecuali untuk memenuhi hajatnya sebagai manusia.

I’tikaf memiliki kekhususan tempat dan aktivitas yaitu masjid dengan aktivitas ibadah mendekatkan diri kepada Allah dengan berdzikir, berdo’a, membaca Al-Quran, salat sunnah, bershalawat, bertaubat, beristigfar, dan lainnya.

I’tikaf dianjurkan setiap waktu, tetapi lebih ditekankan memasuki 10 malam terakhir Ramadan sebagaimana penuturan Abdullah bin Umar RA:

“Rasulullah SAW beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan”. (HR. Muttafaq ‘alaih)

Di masa pandemi Covid-19 ini, kemungkinan sebagian umat Islam tidak dapat beri’tikaf di masjid, akan tetapi seluruh aktivitas i’tikaf dapat dilakukan di rumah.

Jika ingin tetap melakukan i’tikaf secara individu di masjid, maka hendaklah dilakukan dengan memenuhi protokol kesehatan seperti berbadan sehat, membawa sajadah sendiri, memakai masker, berwudhu kembali di masjid, dan tidak bersalaman.

Kajian Ramadhan, Pandemi Covid-19 dan Sejarah Wabah Pasca Wafatnya Nabi Muhammad, 30.000 Orang Tewas

4. Tilawah Al Quran

Meningkatkan membaca Al-Quran menjadi salah satu ibadah utama di 10 hari terakhir Ramadan.

Tidak sedikit umat Islam yang larut dalam tilawah Al-Qur’an sepanjang malam baik di masjid maupun di rumah.

Tilawah Al-Qur’an adalah ibadah ringan dan memiliki keutamaan yang besar.

Tradisi mengejar khataman Al-Qur’an di akhir Ramadan menjadi kebahagiaan tersendiri bagi pribadi muslim, khususnya mereka yang setiap hari bergulat dengan aktivitas pekerjaan, sehingga khataman Al-Qur’an 1 kali menjadi target realistis.

Apapun bentuk motivasinya, tilawah Al-Qur’an harus lebih digiatkan di 10 hari terakhir Ramadan.

Itulah beberapa amalan penting di 10 hari terakhir bulan Ramadan.

“Marilah kita manfaatkan, karena detik-detik 10 malam terakhir amatlah mahal, janganlah dimurahkan dengan kelalaian. Mari kita giatkan beribadah dan sisipkanlah doa dalam munajatmu untuk bangsa Indonesia agar pandemi Covid-19 segera berakhir. Aamiin,” tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved