Penyerang Novel Baswedan Berjaket ala Gangster, Ini Kata Saksi
Ada yang duduk dan ada yang berdiri. Dia duduk di bangku, berbadan gemuk memakai jaket kayak gangster.
“Cuma melihat orang asing berdua lagi duduk. Sampai habis isya masih ada. Hanya motornya yang difoto. Karena orang tidak dikenal,” ujarnya.
Romli tidak ingat ciri-ciri kedua orang tersebut. “Lupa,” katanya.
Sedang M Rifki Novian, mengungkapkan sempat melihat dua orang tidak dikenal di lingkungan tempat tinggal Novel.
Dia melihat sekitar satu minggu sebelum insiden penyiraman air keras.
“Seminggu sebelumnya ada (orang tidak dikenal. Sekitar Subuh. Saya memperhatikan sebelum hari kejadian,” ungkapnya.
M Rifki mengaku mengetahui seorang pelaku. “Dari (badan) kekarnya, yang duduk itu (terdakwa) sama,” tambahnya.
Saksi lain, Iman Sukirman, seorang buruh harian lepas, merasa gatal-gatal setelah membantu membersihkan wajah Novel Baswedan.
Iman membantu membersihkan wajah Novel di tempat wudhu Masjid Al-Ihsan.
"Waktu di tempat wudhu gatal. Iya (merasa gatal)" kata Iman, saat memberikan keterangan di persidangan.
Ia juga melihat ada luka di kepala Novel Baswedan.
Luka itu kemungkinan karena Novel menabrak pohon nangka di lokasi kejadian.
Dia mengaku sebagai orang pertama yang menolong Novel Baswedan.
Sukirman merangkul Novel ke tempat wudhu Masjid Al-Ihsan.
"Saya menyiram (air), ia yang membasuh. Ada keran di tempat wudhu," katanya.
Di persidangan, majelis hakim sempat meminta saksi untuk memperagakan bagaimana kedua pelaku menyiram sesuatu kepada Novel Baswedan.
Seorang petugas Pengadilan Negeri Jakarta Utara menjadi pengemudi motor, sedang saksi menjadi seseorang yang dibonceng. (.)(.)