Virus Corona

Pembatasan Penerbangan dan Cara Pulihkan Sektor Pariwisata dari Dampak Wabah Virus Corona

dampak tersebut lantaran pembatasan penerbangan yang dilakukan di hampir seluruh dunia, termasuk ASEAN.

Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
Beberapa wisatawan saat mengunjungi objek wisata Taman Ayun, di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung, Bali Kamis (19/3/2020) 

Selain itu, beberapa negara ASEAN turut berupaya dengan cara melakukan pelatihan dan pembangunan kapasitas yang dibiayai negara. 

 "Di sisi ini kita bisa melihat bahwa banyak ragam respon yang dilakukan negara-negara ASEAN untuk menghadapi Covid-19," ujarnya.  

Kasus positif di Indonesia masih tinggi

Sekadar informasi, menurut data yang diolah ASEAN Tourism Association (ASEANTA), tercatat enam negara ASEAN dengan tingkat kasus Covid-19 tertinggi.

Adapun enam negara tersebut yaitu Singapura, Vietnam, Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Eddy mengatakan, dari keenam negara tersebut, tiga negara di antaranya masih mengalami peningkatan kasus positif Covid-19.

"Tiga negara ini yaitu Singapura, Indonesia dan Filipina. Walaupun kemungkinan penurunan akan terjadi, tapi jika dibandingkan ketiga negara lainnya yaitu Vietnam, Thailand, dan Malaysia yang sudah menurun kasusnya," jelasnya.

Eddy juga menyebut bahwa dari keenam negara tersebut, negara Vietnam yang bisa dikatakan paling siap menghadapi virus corona.

Ia mengatakan hingga kini Vietnam memiliki 50-55 kasus dari kasus pertamanya yaitu 288 orang.

"Dan Vietnam patut diacungi jempol karena mereka berhasil hingga saat ini menangani Covid dengan tanpa kematian," ujarnya.

Eddy menuturkan, masing-masing negara baik di ASEAN maupun dunia, akan mengalami proses pemulihan yang berbeda-beda.

 Negara-negara lain di Asia Tenggara seperti Laos, Myanmar, Kamboja dan Brunei memiliki jumlah kasus Covid-19 yang rendah.

"Myanmar hanya 176, Brunei 141, Kamboja 122, dan terendah itu Laos hanya 19 kasus hingga saat ini. Mudah-mudahan kasus ini tidak meningkat, sehingga proses recovery di ASEAN bisa terjadi secepatnya," terang Eddy.

Selain itu, ia juga menyebut terkait protokol-protokol kesehatan Covid-19 akan terus berlaku hingga proses pemulihan terpenuhi.

 Misalnya untuk orang terpaksa melakukan perjalanan udara wajib mengenakan masker, hand sanitizer, melakukan rapid test, karantina 14 hari setelah bepergian, dan melakukan physical distancing.

Eddy menambahkan, protokol-protokol kesehatan seperti ini, diharapkan dapat terus berjalan pada era New Normal Pariwisata ke depannya.(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved