Hari Raya Idul Fitri
Stok Bawang dan Cabai di Badung Jelang Idul Fitri 2020 Masih Mencukupi
Menurut prediksi Perumda Pasar Mangu Giri Sedana kebutuhan bawang dan cabai masyarakat Badung masih mencukupi menjelang Hari Raya Idul Fitri 2020
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG – Pemerintah Kabupaten Badung sampai kini belum memanfaatkan Controlled Atmosphere Storage (CAS) yang berlokasi di Kecamatan Petang, Badung, Bali.
Padahal pembangunan CAS tersebut untuk membantu para petani jika produksi petani berlebih.
Sehingga komoditas seperti bawang dan cabai bisa disimpan dan aman, serta harganya masih stabil.
Hingga kini Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Mangu Giri Sedana yang mengelola CAS tersebut mengaku belum menyetok bawang dan cabai merah di CAS.
Sebab menurut prediksi perusahaan plat merah ini, kebutuhan bawang dan cabai masyarakat Badung masih mencukupi menjelang Hari Raya Idul Fitri 2020.
Dirut Perumda Pasar Mangu Giri Sedana, I Made Sukantra menjelaskan, saat ini kebutuhan bawang dan cabai masyarakat Badung masih cukup.
Sebab, kebutuhan cabai dan bawang masyarakat hanya sekitar 30 persen dari total komoditas di pasaran, sedangkan sisanya untuk kebutuhan hotel dan restoran.
“Jadi kita anggap di Badung ada bawang 100 persen, 30 persen untuk masyarakat dan 70 persen untuk hotel dan restoran. Tapi karena kondisi Covid-19, otomatis kebutuhan hotel dan restoran tidak begitu besar. Sehingga kami memprediksi mencukupi untuk konsumsi masyarakat,” ujarnya.
Terkait kebutuhan beberapa komoditas menjelang Idul Fitri 2020, lanjutnya, berkaca dari Idul Fitri tahun sebelumnya permintaan bawang dan cabai tak terlalu melonjak.
Padahal saat itu stok cabai dan bawang telah disiagakan di CAS.
“Maka dari itu kami tidak bisa menyetok bawang. Apalagi sekarang batas waktunya enam bulan. Sementara produksi tinggi di petani biasanya bulan September mendatang,” jelasnya.
Justru saat ini menurut Sukantra harganya sedang jatuh lantaran tingginya produksi dari luar daerah.
Bahkan, cabai merah besar harganya sampai Rp 6 ribu per kg di pasaran.
“Yang jelas, kami saat ini sesuai arahan Bupati Badung membantu distribusi atau pemasaran hasil pertanian di Badung. Tak hanya cabai dan bawang. Beras juga saat ini sedang panen. Kami berupaya membantu menyalurkan produksi petani kita,” bebernya.
Dalam promosi hasil petani, pihaknya mengaku berkoordinasi dengan dinas terkait.