Corona di Bali

5 PDP Covid-19 Asal Buleleng Sudah 3 Minggu di Rumah Sakit, Ini yang Dikatakan Sekda Buleleng

Sudah tiga minggu lamanya, lima Pasien Dalam Pengawasan (PDP) asal Buleleng dirawat di rumah sakit. Sekda Buleleng berikan penjelasan ini

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Foto: Gede Suyasa, Sekda Buleleng 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA – Sudah tiga minggu lamanya, lima Pasien Dalam Pengawasan (PDP) asal Buleleng dirawat di rumah sakit.

Mereka belum bisa dinyatakan sembuh, lantaran hasil swabnya belum dua kali berturut-turut negatif.

Namun demikian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng mengklaim secara fisik kondisi kelima pasien itu dalam keadaan sehat.

Sekda Buleleng juga sebagai Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa pada Kamis (21/5/2020) mengatakan, lima pasien yang belum sembuh ini masuk dalam kasus transmisi lokal di Desa Bondalem, Buleleng, Bali.

Mereka adalah PDP 21 (anak kandung dari PDP 18), PDP 26 (pedagang di Pasar Desa Bondalem), PDP 32 (pedagang di Pasar Desa Bondalem), PDP 34 (pedagang di Pasar Desa Bondalem) dan PDP 37 (pedagang di Pasar Desa Bondalem).

Suyasa merincikan, untuk PDP 21 sudah menjalani perawatan di RS Pratama Giri Emas sejak 29 April lalu.

Pasien asal Desa Bondalem ini sudah 10 kali menjalani test swab.

Dimana, pada test swab ke pertama sampai ke tujuh, hasilnya positif virus Corona atau Covid-19.

Sementara swab ke delapan, hasilnya sempat negatif.

Namun saat dilanjutkan dengan swab ke sembilan, hasilnya kembali positif.

Petugas medis selanjutnya melakukan swab ke 10, hasilnya negatif dari virus Corona.

Suyasa pun berharap pada swab ke 11, hasilnya juga negatif, sehingga PDP 21 bisa dinyatakan sembuh dari virus Corona dan diperbolehkan pulang.

Sementara untuk PDP 26, dirawat di RS Pratama Giri Emas sejak 30 April 2020 lalu.

Ia sudah menjalani test swab sebanyak 10 kali.

Dimana, pada swab pertama hasilnya positif, swab ke dua negatif, namun memasuki swab ke tiga sampai ke delapan hasilnya kembali positif.

Petugas medis kemudian melanjutkan dengan test swab kali ke sembilan, hasilnya sempat negatif.

Namun saat swab ke 10 hasilnya kembali positif, sehingga pihak medis belum memperbolehkan pasien asal Desa Bondalem ini pulang ke rumah.

Hal yang sama juga dialami PDP 32.

Pedagang di Pasar Desa Bondalem ini dirawat di RS Pratama Giri Emas pada 30 April lalu, namun pada 4 Mei ia dirujuk ke RSUP Sanglah untuk menjalani perawatan intesif karena test swab yang sudah sembilan kali dilakukan hasilnya masih berturut-turut positif.

Kemudian untuk PDP 34, dirawat di RS Pratama Giri Emas sejak 30 April, dan sudah 10 kali menjalani swab.

Dimana pada swab pertama hingga ke empat, hasilnya positif.

Dilanjutkan dengan swab ke lima, hasilnya sempat negatif.

Namun saat dilanjutkan dengan swab ke enam sampai ke delapan, hasilnya kembali positif.

Medis selanjutnya melakukan swab kali ke sembilan, hasilnya sempat negatif.

Namun saat swab ke 10 hasilnya kembali positif.

Mengingat hasil swabnya belum dua kali berturut-turut negatif, PDP 34 belum diperbolehkan pulang.

Selanjutnya untuk PDP 34, saat ini dirawat di RSUP Sanglah.

Suyasa mengaku pihaknya belum menerima data dari provinsi, sudah berapa kali pasien tersebut dilakukan swab.

Dengan adanya kondisi seperti ini, Suyasa mengaku, pihak medis saat ini sedang berupaya memberikan penanganan lebih lanjut, sehingga hasil swab ke lima pasien ini bisa dua kali berturut-turut negatif, dan diperbolehkan pulang.

“Rata-rata secara fisik kondisi mereka bagus. Cuma ada virus di dalam tubuhnya,” terang Suyasa.

Mantan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Buleleng ini juga menyebutkan, pada Kamis (21/5/2020) ini, ada satu PDP yang dirawat di RS Pratama Giri Emas sudah dinyatakan sembuh.

Dia adalah pasien dengan kode PDP 27 yang merupakan pedagang di Pasar Desa Bondalem.

Secara kumulatif pasien yang sembuh di Buleleng sudah sebanyak 33 orang.

Sementara yang masih dirawat di Giri Emas sebanyak 13 orang.

“Jadi saat ini tidak ada penambahan pasien yang positif. Kami sangat beryukur, mudah-mudahan tidak ada penambahan lagi. Kami berharap masyarakat bisa membantu kami, dengan disiplin mengikuti protokol Covid,” tutup Suyasa. (*).

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved