Berita Buleleng
ANTISIPASI, Pegawai Dinsos Dilatih Bahasa Isyarat, Tindaklanjut Kekerasan ke Penyandang Disabilitas!
Pelatihan bahasa isyarat ini berlangsung pada Rabu (29/10), bertempat di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Buleleng.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Dinas Sosial (Dinsos) Buleleng melatih 12 stafnya agar bisa berbahasa isyarat. Pelatihan ini penting, mengingat di Buleleng sempat terjadi kasus kekerasan pada perempuan dan anak. Terlebih kasus ini melibatkan penyandang disabilitas rungu-wicara.
Pelatihan bahasa isyarat ini berlangsung pada Rabu (29/10), bertempat di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Buleleng.
Pelatihan berlangsung secara interaktif, sebab para staf dilatih oleh guru serta menghadirkan langsung siswa-siswi SMA penyandang disabilitas rungu-wicara.
Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Dinsos Buleleng, Maman Wahyudi mengatakan, pelatihan ini sudah berlangsung sejak sepekan terakhir.
Waktu pelatihan menyesuaikan dengan jadwal para siswa SMA. "Pelatihan dimulai jam 10.30 hingga 12.00 Wita. Pesertanya pegawai dari seluruh bidang di Dinas Sosial," ucapnya.
Baca juga: NAIK Signifikan Kemampuan Baca Siswa SMP, Undiksha Klaim Pendampingan Klinis Literasi Telah Berhasil
Baca juga: RAWAN Tsunami 23 Pesisir Jembrana, 3 Desa Pesisir Dipasang Sirine Peringatan Dini, BPBD Uji Coba!
Wahyudi mengakui pelatihan ini sangat penting, utamanya dalam upaya perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas.
Salah satu pemicu digelarnya pelatihan ini, berkaca dari kasus kekerasan seksual yang dialami penyandang disabilitas rungu-wicara berinisial KAA.
Dikatakan, selama ini Dinsos Buleleng selalu meminta bantuan kepada juru bahasa isyarat (JBI), ketika ada permasalahan yang menimpa penyandang disabilitas.
Harapannya, ketika ada permasalahan berkaitan dengan penyandang disabilitas, Dinsos bisa menjadi garda terdepan. Mulai dari membantu menyelesaikan hingga memulihkan psikis korban.
"Penyandang disabilitas rungu-wicara memiliki keterbatasan dalam komunikasi. Sehingga menjadi kewajiban kami (pegawai pemerintah) untuk memahami bahasa mereka," jelasnya.
Tak hanya staf di Dinsos, ke depan pelatihan bahasa isyarat juga akan menyasar pilar-pilar sosial di kecamatan, demi pemenuhan hak penyandang disabilitas. "Tentu pelatihan akan dilakukan secara bertahap," tandasnya. (mer)
| Undiksha Klaim Peningkatan Siginifikan Kemampuan Membaca Siswa SMP di Buleleng |
|
|---|
| BNNK Buleleng Tes Urine 15 Pejabat dan Staf di Dinas Damkar |
|
|---|
| JENAZAH Mang Bram Disemayamkan di Desa Adat Sanih, Pembalap Badung Meninggal di Sirkuit Bangli! |
|
|---|
| Ruang Kelas Direhab, Siswa SDN 2 Liligundi Buleleng Sementara Belajar di Selasar |
|
|---|
| NEKAT Curi Sepeda Motor Bosnya, Agus Berdalih Ngaku Cari Istri Kerja di Denpasar |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.