Berita Banyuwangi

Gelar Rapid Test di 9 Pasar & Pusat Belanja Banyuwangi, 6 Orang Hasilnya Reaktif

Uji cepat ini menyasar ratusan pedagang dan pengunjung pasar tradisional dan pusat perbelanjaan. Hasilnya, ditemukan 6 orang yang reaktif.

Editor: Wema Satya Dinata
Istimewa
Suasana rapid test di beberapa pasar dan pusat belanja Banyuwangi, Sabtu (23/5/2020) 

TRIBUN-BALI.COM, BANYUWANGI - Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Banyuwangi kembali menggelar rapid test masal, Sabtu (23/5/2020), di 9 pasar tradisional dan pusat perbelanjaan.

 Uji cepat ini menyasar ratusan pedagang dan pengunjung pasar tradisional dan pusat perbelanjaan. Hasilnya, ditemukan 6 orang yang reaktif.

”6 Orang yang reaktif itu langsung diisolasi mandiri. Ada 3 pria, 3 perempuan. Selanjutnya akan dilakukan protokol Covid-19, yaitu dites uji usap atau swab tenggorokan,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Banyuwangi, dr Widji Lestariono.

Rio, sapaan akrabnya, menambahkan, rapid test di 9 titik tersebut menyasar 354 pedagang dan pengunjung.

Pot Diubah Jadi Karya Seni Instalasi, Kreativitas Wayan Cemeng Dapat Apresiasi dari Banyak Wisatawan

Sekda Dewa Indra Tegaskan Tidak Ada Instruksi Warga Boleh Keluar Rumah untuk Bekerja

Siap-siap Kantor dan Tempat Kerja Dibuka Lagi, Ini Panduan Bekerja Aman dari Menkes

Lokasi rapid test antara lain Pasar Banyuwangi, Pasar Genteng, Mitra Rogojampi, Vionata, Ramayana, Mitra Jajag, KDS Genteng, Pasar Rogojampi, dan Sun East Mall.

”Tempat-tempat itu bisa dibilang sebagai pusat aktivitas warga Banyuwangi, makanya kami sasar. Ditemukan 6 reaktif, yaitu 2 orang di Pasar Banyuwangi, 3 orang di Pasar Rogojampi, dan 1 orang di swalayan Mitra Rogojampi,” ujar dokter alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga tersebut.

Rio menjelaskan, tidak semua orang di pasar tradisional, swalayan, serta mal diminta menjalani rapid test.

Pihaknya memprioritaskan warga yang berusia lanjut, sekitar 45 tahun ke atas.

"Sebelumnya, mereka kami cek suhu tubuh. Lalu kami minta mereka mengikuti rapid test. Mereka yang tidak memakai masker dan berkerumun, juga kami arahkan rapid test, sekaligus untuk shock therapy agar disiplin memakai masker," terangnya.

Salah seorang pedagang pasar yang mengikuti rapid test ini adalah Sulistya.

Perempuan berusia 68 tahun ini mengaku tidak keberatan diambil darahnya untuk dilakukan rapid test.

"Ya agak khawatir, tapi tidak apa apa kok. Toh untuk kesehatan juga, saya berharap hasilnya ya negatif saja (non reaktif)," ujar penjual ayam tersebut.

Ditambahkan Rio, rapid test massal digelar untuk mencegah penularan virus Corona di wilayahnya. Menurut dia, pusat-pusat perbelanjaan rawan menjadi klaster baru karena dipadati orang dalam sepekan terakhir bulan Ramadhan.

"Satu minggu terakhir ini orang terus memadati pasar dan swalayan. Oleh sebab itu, kami waspadai pusat-pusat perdagangan untuk mencegah klaster baru," tandasnya.

Update Corona di Indonesia, Positif 21.745, Hari Ini Ketambahan Hampir 1.000 Orang

Pramuka Jembrana Kembali Salurkan Paket Sembako kepada Warga Terdampak Wabah Covid-19

Meski Gedung Belum Berdiri, SMPN 14 Denpasar Mulai Buka Pendaftaran PPDB Tahun Ajaran 2020/2021

Sebelumnya, Dinas Kesehatan juga melakukan rapis test massal ke 225 tenaga kesehatan di seluruh wilayah Banyuwangi.

 ”Ada 22 orang yang reaktif, langsung diisolasi mandiri, dan sudah dilakukan tes swab, kini tinggal menunggu hasilnya,” ujar Rio.

”Setelah Lebaran, kami terus mengagendakan rapid test masal untuk mendeteksi dini dan memutus mata rantai penularan Covid-19,” ujarnya. (*)

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved