Corona di Bali
Yayasan BAWA Beri Makan Ratusan Anjing Liar Terdampak Covid-19 di Pesisir Pantai Sanur Denpasar
Yayasan Bali Animal Welfare Association (BAWA) tergerak untuk memberikan makanan terhadap anjing-anjing liar tersebut.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Wema Satya Dinata
"Kami punya 4 tim yang bergerak. Nanti tim ini menyebar, dan rata-rata setiap hari satu tim membawa porsi makanan sekian. Dan untuk pemberian makannya juga rata-rata satu tim itu bisa menyasar di atas 100 anjing," katanya.
Selain melakukan pemberian makan anjing liar di daerah Denpasar, pihaknya juga menyasar Karangasem, Klungkung, Gianyar, Badung hingga Canggu, dan daerah Lovina Singaraja.
"Yang populasi anjingnya paling banyak kan di daerah Gianyar, Denpasar dan Badung. Kalau daerah lain tidak terlalu. Kalau di Denpasar bisa sampai 100 ekor lebih, kalau di Karangasem di bawah itulah," katanya.
Selain dikarenakan dampak Covid-19, khusus untuk pemberian makan anjing liar di daerah Gunung Agung, Karangasem telah dimulai sejak Gunung Agung mulai erupsi pada 2017 lalu.
Dan hingga kini program tersebut masih tetap berjalan di Gunung Agung.
"Untuk jumlah yang dilibatkan semua pegawai di BAWA yang sebelumnya kan kami punya program sterilisasi anjing, namun karena Covid maka dialihkan ke program ini semua," katanya.
Selain memberikan makan untuk anjing liar, selama Covid-19 ini Yayasan Bawa juga melaksanakan program ambulance untuk hewan, juga adopsi hewan khususnya anjing.
Anjing yang terlantar atau anjing buangan diambil dari jalanan, kemudian dirawat mulai dari dibersihkan, diobati, diberikan obat cacing, divaksinasi rabies sehingga benar-benar anjing tersebut steril.
"Setelah steril baru kami carikan orang yang mau benar-benar memelihara agar jangan sampai malah ditelantarkan lagi," katanya. (*)