Gempa Guncang Bali
Gempa Bumi Dangkal di Bali Siang Ini, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan
Belum ada laporan kerusakan pada bangunan di wilayah Denpasar akibat gempa bumi dangkal yang bersumber di darat Pulau Bali
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Ady Sucipto
Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Belum ada laporan kerusakan pada bangunan di wilayah Denpasar akibat gempa bumi dangkal yang bersumber di darat Pulau Bali, Rabu (27/5/2020) siang ini pukul 11.52 Wita.
Seperti disampaikan Plt Kepala Bidang Kegawatdaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar, Agung Surya kepada Tribun Bali.
"Belum ada laporan, nanti kami update jika ada laporan," kata Agung.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Kepala Stasiun Geofisika Sanglah Denpasar, Ikhsan, ST, M.Si meski skala di wilayah Denpasar II MMI (Modified Mercalli Intensity) karena episenternya di darat lebih berpotensi dirasakan manusia dan juga bangunan.
Sejumlah sumber juga menyatakan gempa bumi dirasakan di beberapa titik di Kota Denpasar.
"Iya akibat aktifitas sesar seririt. Episenternya didarat. Kalau gempa baru saja terjadi didarat dengan kedalaman dangkal dampaknya memang lebih dirasakan bagi manusia dan juga bangunan," paparnya.
• BREAKING NEWS! Baru Saja Terjadi Gempa 4,4 SR di Wilayah Buleleng, BMKG: Aktivitas Sesar Seririt
• Akibat Gempa Buleleng, Sementara ini Kerugaian Capai Rp 1,6 Miliar, Seririt Paling Parah
• Jika Terjadi Tsunami di Tengah Covid-19, Berikut yang Perlu Diperhatikan Warga Menurut BMKG Denpasar
Meski demikian, ia menyebut hingga siang ini pukul 13.00 Wita belum ada laporan kerusakan bangunan.
"Sampai saat ini belom ada informasi kerusakan akibat gempa tersebut," beber dia
Sebelumnya diberitakan, gempa bumi baru saja terjadi di wilayah Buleleng, Rabu (27/5/2020) pukul 11.52 Wita.
Hasil analisa BMKG menujukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=4,4. Episenter terletak pada koordinat 8,23 LS dan 114,95 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 20 km barat daya Buleleng, Bali pada kedalaman 10 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktifitas sesar seririt.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukan bahwa Gempabumi ini memiliki mekanisme naik dengan kombinasi geser," Kata Kepala Bidang Data dan Informasi, BMKG Balai Besar Wilayah III Denpasar Iman Faturahman melalui siaran persnya
Dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Buleleng III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu) Denpasar, Badung, dan Tabanan II MMI.