Setelah Pandemi, 9 Kebiasaan dan Cara Makan Ini Akan Berubah
Berikut ini sejumlah kebiasaan makan yang berubah semenjak adanya pandemi virus Corona yang mungkin tidak pernah kamu sadari.
TRIBUN-BALI.COM - Virus Corona (Covid-19) rupanya secara perlahan telah mengubah kehidupan manusia, mulai dari peduli terhadap kebersihan hingga pola makan.
Pandemi Covid-19 yang berlangsung selama berminggu-minggu dan seiring dengan penguncian yang berlangsung telah mempengaruhi cara manusia membeli dan mengonsumsi makanan.
Berikut ini sejumlah kebiasaan makan yang berubah semenjak adanya pandemi virus Corona yang mungkin tidak pernah kamu sadari.
Mengutip laman Reader's Digest, Kamis (28/5/2020), berikut sembilan kebiasaan makan yang berubah setelah adanya pandemi virus Corona:
• 2 Bulan Diajukan, Insentif untuk Tim Medis Covid-19 Belum Turun, RSUD Klungkung Usulkan Rp 356 Juta
• Melihat Kedekatan Aurel dan Atta Halilintar, Ini Respons Anang dan Ashanty
• 8 Pasangan Zodiak Ini Diramalkan Memiliki Hubungan yang Bertahan Lama
1. Masakan rumah dan rutinitas memasak mungkin akan terus populer
Terjebak di dalam rumah selama beberapa minggu membuat banyak orang mulai terbiasa untuk memasak dan mengonsumsi makanan rumahan.
Direktur Penelitian dan Wawasan National Pork Board, Tara-Ann Dugan mengatakan, rutinitas ini tidak akan berhenti setelah pandemi berakhir.
"Sebelum pandemi, pedagang makanan khawatir tentang penurunan permintaan karena orang-orang mulai terbiasa memasak di rumah," kata Dugan.
"Sekarang, konsumen menemukan waktu mereka di dapur dan menghemat pengeluaran dengan cara yang baik," imbuhnya.
Dugan memprediksi tren makan masakan rumahan akan terus bertahan usai pandemi berakhir.
• 8 Pasangan Zodiak Ini Diramalkan Memiliki Hubungan yang Bertahan Lama
• Ramalan Zodiak Cinta 30 Mei 2020, Virgo Ahli Berpura-pura, Rencana yang Batal Membuat Scorpio Stres
• Ramalan Zodiak 30 Mei, Leo Manfaatkan Peluang yang Ada, Cancer Jangan Mencampuri Urusan Orang Lain
2. Makanan kalengan, beku dan instan mungkin lebih populer
Meskipun telah ada langkah yang pasti untuk membeli dan makan makanan lokal yang segar selama beberapa tahun terakhir, pandemi ini memberi masyarakat cara baru dalam menilai produk kalengan, beku, dan instan di rak.
Peralihan ke makanan beku dan kalengan terjadi selama penguncian karena orang-orang lebih sedikit melakukan perjalanan ke toko kelontong.
Bahkan mereka yang sebelumnya akan mencibir pada gagasan menyimpan segala jenis makanan mungkin sudah mulai melakukannya dalam beberapa minggu terakhir.
Ahli Gizi Diet di Mary Free Rehabilitation Hospital, Hannah Skaggs, mengatakan "Di Amerika Serikat, kami memiliki apresiasi baru untuk barang-barang kalengan dan barang-barang yang dapat disimpan dan telah belajar untuk memasukkannya ke dalam makanan sehari-hari dan bermain dengan resep baru," katanya.