Kerusuhan Pecah Setelah Kematian George Floyd, Kantor CNN Dirusak, Mobil Polisi Dibakar

Beberapa pengunjuk rasa menaiki logo bertuliskan CNN di depan Kantor pusat berita itu dan kini logo tersebut dipenuhi dengan coretan dan grafiti.

Editor: Eviera Paramita Sandi
AFP/KEREM YUCEL
Demonstran di Minneapolis membakar dan menjarah toko-toko pada Kamis malam (28/5/2020), buntut dari kasus pembunuhan George Floyd, pria kulit hitam yang tewas usai lehernya ditahan dengan lutut oleh polisi selama beberapa menit. Floyd sebelumnya ditahan karena dugaan pemakaian uang palsu 

TRIBUN-BALI.COM, WASHINGTON - Massa  melakukan demonstrasi memprotes kematian George Floyd di tangan polisi.

Unjuk rasa ini berakhir kerusuhan dan membakar sebuah mobil polisi di Atlanta.

Mereka juga melakukan vandalisme di kantor berita CNN, saat demonstran bentrok dengan aparat pada Jumat sore (29/5/2020) waktu setempat.

Hal ini dilaporkan CBS dari laporan WGCL. George Floyd, pria kulit hitam Afrika-Amerika yang tewas di tangan polisi bernama Derek Chauvin setelah ditangkap dengan tuduhan ringan yaitu membelanjakan barang swalayan dengan uang palsu.

Beberapa pengunjuk rasa menaiki logo bertuliskan CNN di depan Kantor pusat berita itu dan kini logo tersebut dipenuhi dengan coretan dan grafiti.

Di media sosial, para pengunjuk rasa juga tampak memecahkan dinding kaca pintu masuk kantor berita CNN.

Tak hanya kantor berita CNN, berdasarkan laporan WGCL, beberapa gedung lain di sekitar area itu juga mengalami vandalisme serupa.

Pengunjuk rasa bentrok dengan polisi di Barclays Center, Brooklyn

Sementara itu di Brooklyn, sekumpulan pengunjuk rasa meneriaki petugas polisi yang berbaris di luar Barclays Center.

Beberapa momen bentrok tampak seperti kerumunan yang mendorong barikade petugas dan petugas polisi yang kembali mendorong mundur kerumunan demonstran.

Sejumlah botol air dilayangkan kerumunan ke arah petugas polisi, dan sebagai balasannya, polisi menyemprotkan gas air mata pada kelompok itu dua kali.

Nama-nama orang kulit hitam yang dibunuh oleh polisi, termasuk Floyd dan Eric Garner, yang meninggal di Pulau Staten pada 2014, ada pada papan tanda yang dibawa oleh demonstran di dalam kerumunan dan juga dilantunkan dalam nyanyian mereka.

"Sudah menjadi tugas saya untuk berada di sini," kata Brianna Petrisko, salah seorang pengunjuk rasa kepada The Associated Press dari Manhattan, tempat beberapa demonstrasi lainnya dimulai.

Protes atas kematian George Floyd terjadi di banyak tempat meski selama wabah virus corona, warga dilarang melakukan pertemuan besar.

Para demonstran berkumpul di Foley Square, sementara petugas polisi berdiri di seberang jalan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved