Polisi yang Menginjak Leher George Floyd hingga Tewas Didakwa Pembunuhan

Di sisi lain, keluarga Floyd merilis pernyataan penangkapan Chauvin sebagai 'langkah yang baik namun terlambat bagi keadilan'.

Editor: Eviera Paramita Sandi
CBS Evening News
Derek Chauvin, anggota kepolisian yang menginjak leher George Floyd, kerap mendapatkan keluhan hingga berujung tindakan disipliner. 

"Pria ini (George Floyd) ada di sana tepat pukul delapan malam, kemarin."

"Aku sedang berjalan bersama sepupuku ke toko dan aku melihatnya (Floyd) di tanah. Aku bertanya-tanya apa yang sedang terjadi ini?" ungkap Frazier.

Tanpa pikir panjang, Frazier mengaku langsung mengeluarkan kameranya dan merekam pria kulit hitam itu.

Menurutnya, Floyd saat itu benar-benar tidak bisa bernapas.

"Dia mengatakan 'Tolong, aku tidak bisa bernapas, aku tidak bisa bernapas' dan mereka (polisi) tidak peduli. Mereka membunuh pria ini," cerita Frazier dengan terus menangis.

"Dan aku ada di sana! Aku hanya berjarak lima kaki dari tempat itu!"

"Ini sangat membuatku trauma," ujar Frazier.

Gadis berusia 17 tahun ini semakin merasa trauma karena orang-orang di media sosial mengatakan seharusnya dia menolong Floyd saat itu.

Bukan hanya itu, orang-orang juga menuduh Frazier hanya mengunggah video untuk mencari perhatian bahkan mungkin imbalan.

Secara tegas gadis remaja ini membantah anggapan itu.

Padahal sejak video ini viral, Frazier harus berurusan dengan wartawan dan perhatian publik yang tidak dia harapkan.

Sebab menonton detik-detik kematian Floyd secara langsung sudah membuatnya ketakutan.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Polisi yang Menindih Leher George Floyd hingga Meninggal Didakwa Pembunuhan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved